Puluhan Santriwati Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Ustaz Ponpes di Lombok Selama 7 Tahun, Kemenag NTB Buka Suara
- viva.co.id
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pelecehan seksual terhadap puluhan santriwati diduga terjadi di salah satu pondok pesantren di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilakukan oleh oknum ustaz di ponpes tersebut.
Pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum ustaz itu sudah terjadi di ponpes tersebut sejak 2016 sampai 2023.
Terkait kasus ini, polisi sudah mengamankan oknum ustaz yang diduga melakukan pelecehan seksual di ponpes tersebut.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, Zamroni Azis meminta agar aparat penegak hukum menindak tegas pelaku pelecehan santriwati tersebut.
"Kita hari ini dikejutkan dengan laporan masyarakat terkait salah satu ponpes di Lombok Barat. Tentu ini sangat mencoreng institusi lembaga pendidikan kita di NTB," kata Zamroni, Rabu (23/4/20250.
Selama ini, lanjut dia, Kemenag sudah berupaya untuk mengawasi pondok pesantren yang ada di wilayah masing-masing.
Semua pihak turut dilibatkan termasuk kepolisian sampai pemerhati anak.
"Kami hampir setiap tahun ada khalaqah yang mengundang seluruh pimpinan ponpes menghadirkan semua elemen yang ada termasuk pemerhati anak, Polda, dan Kemenag untuk mengumpulkan seluruh pimpinan ponpes," kata dia lagi.
Pihaknya melakukan penyuluhan tentang bagaimana yang terbaik serta pelayanan santri di setiap ponpes.
Zamroni mengatakan, pelecehan seksual puluhan santriwati ini baru diterima informasinya melalui media sosial.
"Kami sudah koordinasi dengan Kemenag Pusat termasuk dengan pemerhati anak untuk menindaklanjuti berdasarkan PMA 73 yang ada terkait bagaimana kekerasan seksual pada anak," tuturnya.
Kemenag pun meminta agar aparat penegak hukum menindak tegas pelaku pelecehan seksual terhadap santriwati tersebut. (ant/iwh)
Load more