Profil Paus Fransiskus Jorge Mario Bergoglio, Seorang Paus Pertama dari Amerika Latin
- Antara
tvOnenews.com - Pemimpin Katolik Dunia Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun, Senin (21/5/2025).
Kabar duka tersebut disampaikan Yang Mulia Kardinal Kevin Farrel dalam pernyataan resminya yang dipublikasi Vatikan.
Berikut profil Paus Fransiskus Jorge Mario Bergoglio yang wafat setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi Paus Fransiskus pada Maret 2013.
- Antara
Saat itu, usianya telah mencapai 76 tahun -- lebih tua dari yang diperkirakan banyak orang.
Pada saat itu, ia juga merupakan sosok yang relatif asing di kalangan petinggi Vatikan.
Namun, pemilihannya mencetak sejarah. Ia menjadi paus pertama yang berasal dari Amerika Latin dan juga paus pertama dari ordo Jesuit yang memimpin Gereja Katolik.
Lebih dari satu dekade menjabat, Fransiskus tetap menjadi sosok yang mengundang kekaguman sekaligus kontroversi.
Vatikan mengumumkan pada Senin bahwa ia wafat dalam usia 88 tahun setelah menderita sakit berkepanjangan.
Menurut pernyataan sebelumnya dari Vatikan, ia mengalami “krisis pernapasan berkepanjangan mirip asma” yang berhubungan dengan trombositopenia.
Hidup dalam iman dan perjuangan
Lahir di Buenos Aires pada 17 Desember 1936 dari pasangan imigran asal Italia, Jorge Mario Bergoglio sudah tertarik pada kehidupan religius sejak usia muda.
Ia menempuh pendidikan di Argentina dan kemudian di Jerman sebelum ditahbiskan sebagai imam Jesuit pada 1969.
Berbeda dengan banyak tokoh Vatikan lainnya, pengalaman internasional Bergoglio tergolong minim di awal kariernya.
Ia lebih banyak menghabiskan waktunya di Argentina, tempat ia dikenal sebagai pemimpin yang sederhana dan bersahaja, serta memiliki komitmen kuat terhadap keadilan sosial.
Ia pernah menderita infeksi paru-paru yang parah dan harus kehilangan sebagian paru-paru kanannya.
Meski demikian, ia tetap aktif secara fisik dan akhirnya diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998.
Sebagai kardinal, Bergoglio dikenal dengan gaya hidup sederhananya. Ia kerap menggunakan transportasi umum alih-alih mobil dinas dengan sopir.
Dalam khotbahnya, ia sering menyinggung isu ketimpangan dan penderitaan kaum miskin, secara halus mengkritik pemerintah yang gagal melindungi kelompok paling rentan.
Load more