ADVERTISEMENT
Advertnative
Bahkan ia sempat memilih kabur saat malam hari. Vivi mengaku kabur pukul satu tengah malam menyusuri hutan.
“Saya kabur karena sering disiksa. Disuruh latihan, dipukulin. Saat orang-orang tidur, saya tetap disuruh latihan. Akhirnya jam 1 malam saya nekat kabur sendirian dari rumah Pak Frans,” kata Vivi dalam keterangannya di kanal YouTube Forum Keadilan TV.
Saat tiba di sebuah perkampungan, Vivi menhaku bertemu dengan seseorang yang ia kenal. Oramg tersebut merupakan salah satu pekerja di restoran Taman Safari.
Saat itu Vivi tinggal di rumah orang tersebut selama tiga hari. Ia kemudian memutuskan untuk pergi dari rumah itu.
Namun belum semoat ia pergi, Vivi mengaku sudah dihadang oleh petugas keamanan Taman Safari untuk dibawa pulang kembali ke rumah Taman Safari.
“Begitu tiga hari saya mau keluar. Pas di depan rumahnya ternyata ada sekuriti Taman Safari. Saya diajak balik tapi saya menolak. Dia jamin saya tidak dipukuli lagi. Yaudah saya ikut. Mau nggak mau saya pulang, saya juga bingung mau lari ke mana lagi,” jelas Vivi.
Tak sesuai janji, sesampainya di Taman Safari Vivi kembali mendapatkan kekerasan.
“Dibawa kembali di pos sekuriti. Terus gak lama saya dijemput sama pak Frans dan saya dibawa pulang. Di jalan saya langsung dipukul. Saya udah gemeteran."
“Sampai rumah saya diseret dari mobil ke dalam kantor. Gak lama dia ambil alat setrum, terus badan saya disetrum sampai ke alat vagina saya. ‘Lu kabur ya, b**ngsk!’. Pokoknya ngomong kasar,” jelas Vivi.
Load more