Polres Metro Jakarta Timur Dinilai Lambat Ungkap Kasus Kematian Mahasiswa UKI, Ayah Korban Singgung Oknum Dosen
- Aldi Herlanda/tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - EH Happy Walewangko, ayah dari Kenzha Walewangko, seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang tewas di area kampus mengirimkan surat terbuka untuk Ketua Komisi III DPR RI.
Dalam isi surat tersebut Happy menyampaikan keluhannya terhadap Polres Metro Jakarta Timur yang dinilai sangat lamban melakukan penyidikan untuk mengungkap kasus tewasnya sang anak.
Pasalnya, sudah memasuk hari ke 40 sejak kejadian, Polres Metro Jakarta Timur belum berhasil mengungkap siapa sosok yang membuat anaknya tersebut meninggal dunia.
- Siti Nurhaliza-Antara
“Bukti-bukti penganiayaan tampak jelas di tubuh almarhum, namun belum juga ada penetapan tersangka. Bahkan, hasil autopsi pun hingga kini belum kami terima secara resmi sebagai pihak keluarga,” kata Happy, Rabu (16/4/2025).
Ia meminta agar penyidikan kasus ini dilakukan secara transparan dan betul-betul menegakkan keadilan. Sehingga, pihak keluarga yang ditinggalkan dapat merasa tenang.
“Kami khawatir adanya konflik kepentingan yang memperlambat proses hukum, mengingat salah satu oknum penyidik merupakan dosen di UKI, dan istrinya bekerja di lingkungan rektorat UKI,” ucapnya.
“Kami juga mempertanyakan apakah faktor kesukuan memengaruhi proses penegakan hukum yang seharusnya berdiri di atas prinsip keadilan dan kebenaran,” sambungnya.
Oleh karena itu, melalui surat terbuka tersebut Happy berharap, Komisi III DPR RI dapat merespon langsung dan mendorong pihak kepolisian untuk segera menuntaskan serta memberikan titik terang terkait penyebab kematian Kenzha Walewangko.
“Kami memohon kepada Bapak selaku Ketua Komisi III DPR RI untuk dapat memberi perhatian serius, serta mendorong aparat penegak hukum agar bekerja secara profesional, transparan, dan berkeadilan dalam menangani kasus ini. Kami hanya ingin kebenaran ditegakkan dan keadilan diteguhkan, demi kedamaian hati kami sebagai keluarga yang ditinggalkan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak keluarga mengaku tak mengetahui informasi soal polisi melakukan gelar perkara pada Selasa (15/4/2025) lalu.
“Untuk gelar perkara kemarin itu kami sama sekali tidak ada informasi dan pemberitahuan dari Polres Jakarta Timur," ujar Happy Walewangko, ayah korban, Rabu (16/4/2025).
Load more