Polisi Identifikasi Ruangan yang Dijadikan Tempat Pelecehan Oknum Dokter Kandungan di Garut
- Taufik-tvOne
Garut, tvOnenews.com - Kasus pelecehan yang dilakukan oknum dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, masih didalami aparat kepolisian.
Sejak Selasa (15/4/2025) siang polisi mendatangi TKP termasuk ruangan yang diduga dijadikan tempat pelecehan.
Polres Garut menyatakan telah membuat posko pengaduan bagi korban yang hendak melapor.
Manajemen klinik mengaku sangat dirugikan akibat dampak pascapelecehan oknum dokter.
Pihaknya masih akan koordinasi dengan pimpinan untuk mengambil langkah tuntutan terhadap sang oknum dokter.
Pelecehan oknum dokter di salah satu klinik di Jalan Ahmad Yani, Kota Garut, mendadak viral di media sosial.
Video CCTV dengan durasi 53 detik itu menunjukan oknum dokter meraba bagian dada pasien ibu hamil.
Polres Garut menegaskan tengah menindak lanjuti video tersebut termasuk melakukan identifikasi TKP dan CCTV.
"Kita menindak lanjuti yang viral di media sosial. Di salah satu klinik inisial oknum dokter MF diduga melakukan pelecehan terhadap pasiennya. Namun, ini masih kita dalami. Polres Garut bersama Polda Jabar telah membuat tim khusus untuk melakukan penyelidikan," kata Kapolres Garut AKBP M. Fajar Gemilang, Selasa (15/4/2025).
Fajar juga menyatakan masih mengumpulkan barang bukti karena kasus ini harus diusut tuntas.
Hasil keterangan manajemen klinik TKP yang dijadikan tempat pelecehan, insiden itu terjadi pada 20 Juni 2024 lalu.
"Kita masih mengumpulkan alat bukti, kita akan usut tuntas. Dari hasil keterangan dan CCTV betul TKP berada di Klinik Karya Harsa. Data sementara itu terjadi di 20 Juni 2024 atau sekitar 10 bulan yang lalu. Kami masih dalami," tambahnya.
Hingga saat ini belum ada laporan resmi dari korban yang merasa dilecehkan oleh oknum dokter tersebut.
Polres Garut kini bekerja sama dengan Polda Jabar dengan membentuk tim khusus.
"Korban memang belum laporan. Polres Garut dan Polda Jabar langsung membentuk tim khusus. Kita membuka posko pengaduan untuk penanganan ini," ungkapanya.
Pihak klinik menyatakan bahwa oknum dokter itu sudah praktik selama 2 tahun di tempatnya. Akan tetapi, pascaramai kasus pelecehan oknum dokternya itu sudah tidak menjalankan praktik.
"Sudah sekitar dua tahun, sekarang sudah tidak praktik di sini. Sempat ada keluhan dan saya sempat koordinasi dengan kepolisian, ya selanjutnya menyerahkan kepada kepolisian," terang Wakil Direktur Klinik Karya Harsa dr. Dewi Sri Fitriani.
Load more