Kakak Beradik Jadi Korban Pembantaian KKB, Keluarga Mohon Bantuan Agar Jenazah Dipulangkan karena Terkendala Biaya
- Erdika/tvOne
Konawe, tvOnenews.com - Keluarga kakak beradik Yuda Lesmana dan Riki Rahmat korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo Papua kesulitan memulangkan jenazah karena terkendala biaya, Senin (14/4/2025).
Sebagai perwakilan keluarga, Asmidun pun meminta Gubernur Sulawesi Tenggara dan Bupati Konawe agar bisa membantu memulangkan dua jenazah kakak beradik tersebut ke kampung halamannya di Desa Puday, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe.
“Kami saat ini terkendala biaya pak, apalagi kami ini keluarga miskin. Untuk itu kami mohon bantuan dari pemerintah mungkin bisa kami dibantu fasilitasi. Karena kami yakin kalau pemerintah bertindak semua pasti akan bisa,” harapnya.
- Erdika/tvOne
Asmidun juga mengaku hingga saat ini belum ada perwakilan pemerintah yang datang menemui pihak keluarga korban.
“Sampai sekarang pak, belum ada perwakilan pemerintah yang datang. Olehnya itu, kami minta sama pemerintah pedulilah dan prihatinlah sama kami ini pak apalagi kami dengar biaya carter pesawat itu bisa sampai Rp300 juta pak, kami tak punya biaya itu,” jelasnya.
Dari pantauan di rumah duka, terlihat seorang wanita lansia tak henti-hentinya menangis histeris sambil memeluk foto Riki Rahmat yang diketahui adalah menantunya.
Diketahui, Riki Rahmat dan Yuda Lesmana merupakan kakak beradik yang menjadi bagian dari 11 korban pembantaian KKB saat tengah menambang emas di Kabupaten Yahukimo Papua beberapa waktu lalu.
Korban Yuda Lesmana berangkat ke Papua pada bulan Mei tahun 2024 lalu sedangkan saudaranya Riki Rahmat meninggalkan Konawe pada awal April 2025.
Baru beberapa minggu bekerja, korban dikabarkan telah meninggal dunia akibat pembantaian oleh KKB.
Hingga kini pihak keluarga masih menunggu jenazah kedua kakak beradik yang diketahui masih berada di Papua.
Mereka berharap kedua almarhum bisa dimakamkan di kampung kelahirannya. (emr/muu)
Load more