Jakarta, tvOnenews.com - Lebaran menjadi momen penuh kebahagiaan, ajang berkumpul dengan keluarga, serta bertukar cerita.
Namun, di balik suasana hangat ini, ancaman misinformasi, disinformasi, dan malinformasi semakin marak menyebar seiring masifnya pertukaran informasi.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, mengingatkan pentingnya memilah informasi di era digital ini terutama di tengah euforia Lebaran yang kerap dijadikan celah oleh oknum tak bertanggungjawab.
“Momen Lebaran adalah waktu yang penuh dengan kegembiraan, tetapi di balik itu ada ancaman gangguan informasi yang mengintai. Jadi, kita harus lebih bijaksana dalam mengonsumsi informasi,” ujar Noudhy, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4/2025).
Ia menambahkan, Presiden RI, Prabowo Subianto juga menekankan bahwa semangat Lebaran harus menjadi momentum memperkokoh persatuan bangsa bukan ajang menyebarkan informasi menyesatkan.
Noudhy menjelaskan bahwa ada tiga jenis gangguan informasi yang sering terjadi yakni penyebaran informasi yang salah akibat ketidaktahuan tanpa niat menyesatkan.
“Misalnya, beredar kabar bahwa pemerintah akan mengembalikan Dwifungsi TNI melalui RUU TNI 2025, padahal UU tersebut justru memperketat peran TNI hanya dalam bidang yang sesuai dengan kompetensinya,” ungkap dia.
Load more