Gunung Semeru Kembali Erupsi Semburkan Kolom Abu 900 Meter, Masyarakat Diimbau Patuhi Radius Aman
- Wawan Sugiarto/tvOne
Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Lumajang, Jawa Timur, kembali terpantau mengalami erupsi pada Kamis (3/4/2025).
Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Sigit Rian Alfian, erupsi terjadi pada pukul 07.09 WIB.
"Telah terjadi erupsi G. Semeru, Jawa Timur pada tanggal 03 April 2025 pukul 07.09 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 900 meter di atas puncak (± 4.576 m di atas permukaan laut), tulis Sigit dalam laporannya, Kamis (3/4).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 2 menit 24 detik," imbuhnya.
Sementara itu, selama periode pengamatan dalam 24 jam terakhir, pada tanggal 2 April 2025, pukul 00.00-24.00 WIB, secara visual gunung terlihat jelas dan berkabut.
"Asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis dan sedang, tinggi 100 hingga 200 meter di atas puncak," ungkapnya.
Sedangkan secara kegempaan, tercatat telah terjadi 44 kali letusan, 3 kali guguran, 14 kali hembusan, 1 kali tremor harmonik, serta 7 kali tektonik jauh.
"Saat ini tingkat aktivitas gunung Semeru masih waspada atau level 2," pungkasnya.
Dengan tingkat aktivitas Gunung Semeru yang berada pada level 2 atau waspada ini, masyarakat diimbau agar selalu mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan, di antaranya warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Di samping itu, warga tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar), serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/muu)
Load more