China Sebut Latihan Gabungan di Dekat Taiwan Jadi Peringatan Serius
- Antara
Latihan militer tersebut dilakukan setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan pada Minggu (30/3) di Jepang bahwa AS akan memastikan "penggentaran yang kredibel" di Selat Taiwan. Hegseth juga mengkritik China dan mengatakan Jepang "sangat diperlukan" untuk mengatasi agresi China.
"Soal kerja sama militer dan keamanan antara AS dan Jepang, selayaknya tidak boleh menargetkan negara ketiga mana pun, atau membahayakan perdamaian dan pembangunan regional. Dengan menyebut China sebagai 'ancaman' dan menggunakannya sebagai dalih, AS telah memicu pertentangan ideologis, serta memicu perpecahan dan konfrontasi," jelasnya.
Negara-negara di kawasan, ungkap Guo Jiakun, perlu tetap waspada dan waspada terhadap praktik semacam itu.
"Mengenai masalah Taiwan, kami mendesak orang-orang tertentu di AS untuk melepaskan ilusi 'menggunakan Taiwan untuk membendung China', mematuhi prinsip satu China dan tiga komunike bersama China-AS dengan tindakan konkret, serta menghormati komitmen yang dibuat oleh AS terkait masalah Taiwan," tambah Guo Jiakun.
Pemimpin Taiwan Lai Ching‑te dan Partai Progresif Demokratik yang mendukungnya memiliki sikap politik berlawanan dengan China dan menyangkal bahwa Taiwan adalah bagian dari China.
Taiwan menyebut China mengerahkan 21 kapal perang di sekitar pulau itu, termasuk kelompok kapal induk Shandong, 71 pesawat militer dan empat kapal penjaga pantai.(ant/ree)
Load more