Terjadi Penurunan Pemudik Asal Jakarta Tahun Ini, Rano Karno Ungkap Salah Satu Faktornya
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Pada Ramadhan 2025 ini terjadi penurunan jumlah pemudik asal Jakarta ke berbagai daerah di Indonesia.
Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno alias Si Doel mengakau belum mendapatkan laporan terkait alasan penurunan pemudik tersebut.
Hal itu diungkapnya saat ditemui di kediamannya di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Lebaran kedua Selasa (1/4/2025).
"Belum, kita belum dilaporkan," kata Si Doel.
- Istimewa
Akan tetapi menurut Rano penggunaan alat transportasi untuk mudik menurun.
Salah satu indikasinya memang karena pemudik asal Jakarta tidak pulang ke kampung halamannya tahun ini.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab warga Jakarta tidak mudik ke kampung halamannya diduga karena faktor ekonomi.
"Mungkin saja karena ekonomi, atau memang mereka ingin lebaran di Jakarta saja, banyak faktor. Nah itu juga membuat kita juga menjadi bersyukur, kecelakaan berkurang," terangnya.
Si Doel Gelar Open House
Rano Karno, menggelar open house di kediamannya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Senin (1/4).
Kegiatan ini diadakan untuk merayakan hari kedua Idulfitri 1446 Hijriah dan menjadi ajang silaturahmi dengan masyarakat Jakarta.
“Alhamdulillah, ini Lebaran kedua. Saya ingin merasakan kebersamaan dengan masyarakat Jakarta. Acara ini terbuka untuk semua, dan saya senang melihat warga berkunjung serta berbagi cerita tentang suasana Jakarta secara langsung,” ujar Rano.
Tingginya antusiasme warga membuat suasana semakin semarak. Bahkan, Rano harus keluar rumah untuk menyapa warga karena keterbatasan ruang acara. Ia mengaku bahagia dan terharu melihat banyaknya masyarakat yang hadir.
Tak hanya masyarakat umum, sejumlah pejabat dan perwakilan komunitas, termasuk Persatuan Penyintas Stroke Indonesia (PPSI), juga turut hadir. Rano menyambut mereka dengan hangat dan mendengarkan aspirasi yang disampaikan.
“Ini sejalan dengan upaya menjadikan Jakarta sebagai kota yang mengedepankan kesetaraan dan keadilan bagi semua kalangan. Misalnya, di Balai Kota terdapat Café Disabilitas (Difabis) tempat anak-anak tunarungu dilatih menjadi barista. Kami juga berencana mengaktifkan taman-taman di Jakarta dengan merekrut penyandang disabilitas sebagai bagian dari pemberdayaan,” jelasnya.
Load more