Kasus Rendang Willie Salim, Kesultanan Palembang sampai Turun Tangan, Keluarkan Maklumat Kutukan dan Haram Kedatangannya
- instagram @willie27_
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus rendang yang menyeret nama konten kreator Willie Salim di Palembang berbuntut panjang.
Willie Salim kini mendapatkan kecaman keras dari Kesultanan Palembang terkait konten rendang tersebut.
Sultan Palembang Darussalam YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja meminta agar Willie Salim mengklarifikasi secara jujur terkait konten rendangnya.
Permintaan maaf itu bukan hanya dilakukan di media sosial namun secara langsung di dalam rapat adat.
"Bukan hanya melalui video yang disebar di medsos tetapi di dalam rapat adat kesultanan Darussalam," kata Sultan Palembang, dalam sebuah video, dikutip Rabu (26/3/2025).
Selanjutnya, ia juga meminta agar Willie salim melakukan tradisi tepung tawar untuk menebus kesalahannya.
Kesultanan Palembang juga meminta aga Willie Salim menghapus semua konten video berkaitan dengan makan rendang di Palembang.
Pihak kesultanan juga mendukung masyarakat yang menempuh jalur hukum terkait permasalahan ini.
Apabila Willie Salim tidak melakukan hal yang diminta maka pihak Kesultanan Palembang akan memberikan maklumat kutukan.
"Apabila Willie Salim tidak mengindahkan pesan ini atas naam Kesultanan Palembang Darussalam, menyatakan kutukan kepada Willie Salim dan mengharamkan kedatangannya ke Palembang sepanjang hidupnya," katanya lagi.
Ramai diberitakan sebelumnya, kasus rendang Willie Salim ini bermula ketika ia ingin membuat konten masak rendang 200 kg untuk para warga.
Nampak sebuah kuali besar diisi daging sapi sebanyak 200 kg dan dibumbui rendang.
Namun, saat rendang itu belum makan, Willie Salim pamit pergi untuk makan sebentar.
Ketika kembali rendang itu sudah ludes tak tersisa si atas kuali besar tersebut.
Namun, banyak yang menilai aksi ini sengaja dilakukan agar Willie Salim bisa mendulang banyak tayangan.
Konten kreator tersebut sudah minta maaf kepada masyarakat Palembang karena ketidaksiapannya.
Ia juga mengatakan bahwa hal yang terjadi bukanlah rekayasa.
"Ini pelajaran berharga buat aku. Aku tidak merekayasa hal itu. Aku hanya tidak memperhitungkan hal itu bisa terjadi, dan itu adalah kebodohanku, aku mohon jangan salahkan warga Palembang," tambah dia. (iwh)
Load more