Jakarta, tvOnenews.com - Polri telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengurai kepadatan lalu lintas saat puncak arus mudik Lebaran 2025.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto mengungkapkan bahwa puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 28-30 Maret 2025, dan puncak arus balik terjadi pada tanggal 5-7 April 2025.
Adapun dalam hal ini, pihaknya telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas mulai dari penerapan ganjil genap hingga contraflow.
"Dalam rangka mengurai kebatasan arus, telah disiapkan rekayasa lalu lintas berupa pemberlakuan ganjil genap, contraflow dan one-way sistem,” ungkap Karyoto, di Jakarta, pada Jumat (21/3/2025).
Sementara itu Karyoto menerangkan bahwa sistem ini akan diberlakukan berdasarkan analisa, pantauan CCTV, traffic counting, serta laporan petugas di lapangan secara real-time dan berkala.
Kemudian nantinya pihak kepolisian juga akan mengatur pergerakan di jalur penyeberangan. Sejumlah strategi yang akan diterapkan diantaranya delaying system, buffer zone, screening ticket.
"Selanjutnya dalam rangka menjaga kelancaran pada jalur penyeberangan, akan diterapkan delaying system, buffer zone, dan screening ticket, sehingga pemberlakuan pola operasional kapal tiba berangkat, bongkar berangkat," terang Kayoto.
Sementata itu Karyoto mengungkapkan bahwa pihaknya melibatkan sebanyak 164.298 personel gabungan untuk pengamanan yang tergabung dalam Operasi Ketupat 2025.
“Personel gabungan akan menempati 2.835 pos yang terdiri dari 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, serta 309 pos terpadu,” ujar Karyoto.
Nantinya personel gabungan juga akan melakukan pengamanan di 126.735 objek pengamanan berupa masjid, lokasi salat ied, objek wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara. (ars/raa)
Load more