Jakarta, tvOnenews.com - Seorang pria yang mengaku ‘Jagoan Cikuwul’ dan meminta jatah tunjangan hari raya (THR) di kawasan Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi berhasil diamankan pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan mengatakan bahwa pihaknya menciduk pelaku pada Kamis (20/3/2025).
“Sudah kita amankan semalam pukul 18.30 WIB,” kata Binsar, kepada wartawan, pada Jumat (21/3/2025).
Sementara itu Binsar menyebutkan bahwa pelaku diamankan di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
Namun ia belum menjelaskan secara detail mengenai penangkapan ini, pasalnya pihak kepolisian masih melakukan serangkaian penyelidikan.
“Diamankan di daerah Sukabumi. Sementara sedang proses penyidikan,” tukas Binsar.
Kemudian atas kasus ini, Binsar menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir adanya aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (Ormas) maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di wilayah hukum Bekasi Kota.
“Silahkan masyarakat jika menemui aksi premanisme bisa menghubungi kantor kepolisian terdekat atau melaporkan ke Call Center 110,” terang Binsar.
Sebelumnya diberitakan, Seorang pria yang mengaku sebagai "jagoan" di kawasan Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi mendadak viral di media sosial.
Preman yang berkedok ormas itu mendatangi salah satu pabrik untuk meminta sejumlah uang.
Dalam video yang beredar, pria berbaju merah itu terlihat marah besar dan tidak terima saat proposal yang dibawanya ditolak oleh salah satu perusahaan.
Dengan percaya diri, dia mengeklaim bahwa tidak ada seorang pun di Cikiwul yang berani melawannya. Selain itu, dia mengaku memiliki massa yang banyak di lingkungan tersebut.
Setelah itu dia memaksa petugas keamanan untuk mempertemukannya dengan pemilik perusahaan, seolah ingin menunjukkan pengaruhnya di kawasan tersebut.
Menanggapi video viral tersebut, Kapolsek Bantargebang, Kompol Sukadi menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu (19/3).
Pria yang viral itu, kata Sukadi, bernama Suhada diduga anggota ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
Pria yang mengaku pribumi Cikiwul itu meminta uang jatah untuk keperluan Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran. Namun, pihak perusahaan menolak permintaannya.
"Dia minta (uang) dikasih Rp 20.000. Tapi dia enggak mau, pengen ketemu pimpinannya," kata Sukadi kepada wartawan, Kamis (20/3).
Saat meminta jatah THR, Suhada melakukan aksinya bersama tiga orang rekannya yang diduga terafiliasi dengan ormas yang sama.
Setelah kejadian tersebut, pihak kepolisian melakukan pengecekan dan mediasi dengan para pihak yang terlibat. Namun, polisi tidak mendapati keberudaan Suhada dan ketiga orang rekannya. (ars/muu)
Load more