Gilang Bungkus Jarik Diduga Kembali Beraksi, Berburu Sejumlah "Mangsa" di Media Sosial
- X @se*it*ms*bit
Jakarta, tvOnenews.com - Sosok "Gilang Bungkus Jarik" kembali viral di media sosial. Diduga sosok tersebut kembali beraksi dan memburu "mangsa" selanjutnya di media sosial.
Sekitar tahun 2021 lalu, Gilang Bungkus Jarik dijatuhi vonis hukuman 5 tahun 6 bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dalam kasus pelecehan seksual berkedok penelitian bungkus kain jarik.
Diketahui Gilang Bungkus Jarik sudah bebas dari hukumannya.
Sosok Gilang Bungkus Jarik pun kembali viral baru-baru ini. Hal ini bermula dari cuitan netizen yang mengaku menjadi incaran selanjutnya.
Cuitan akun X @se*it*ms*bit ini diunggah pada Selasa (11/3/2025) lalu.
Sontak cuitannya pun sudah dilihat jutaan kali oleh pengguna akun media sosial X, di-retweet dan di-likes ribuan kali dan dikomentari ratusan akun.
Berikut kronologi Gilang Bungkus Jarik "mendekatinya" yang @se*it*ms*bit jelaskan di cuitannya:
"Halo semuanya, saya mohon bantuan kalian perihal Gilang Bungkus. Dia baru saja nge-chat saya dan akhirnya juga nge-approach teman-teman saya. Semua isi chat sempat saya simpan akan saya letakkan di sini dan mungkin kalian dapat lihat gimana cara dia menarik korban," cuitnya dikutip pada Rabu (13/2/2025).
Pada cuitan selanjutnya, pemilik akun ini mengaku enggan untuk terseret-seret di meja hijau terkait kasus ini.
Dia menegaskan cuitannya ini bisa dibaca langsung oleh Gilang Bungkus Jarik. Dia juga berharap tak ada lagi korban selanjutnya.
"Awal si bangsat (Gilang Bungkus Jarik) nemu saya, yakni di salah satu kompetisi menulis cerpen saat pengumuman pemenang poster winner announcement ini saya share ke InstaStory. Lalu si penyelenggara minta di tag, saya tag dan mereka repost. Nah, dari sanalah si bangsat bisa nemu akun Instagram saya," katanya.
Singkatnya, Gilang Bungkus Jarik mengikuti atau follow akun Instagram milik @se*it*ms*bit dan mengirimnya pesan.
@se*it*ms*bit pun mengikutinya kembali atau follow back akun Gilang Bungkus Jarik lantaran dia masih berpikir positif.
Setelah basa-basi di direct message Instagram, Gilang Bungkus Jarik pun meminta percakapan ini berlanjut via WhatsApp.
Singkatnya, mereka berdua pun akhirnya pindah ke aplikasi pesan WhatsApp.
"Tapi si dia cuma nge-chat hal yang berulang-ulang jadi enggak saya tenggepin. Pikir awal emang orang random aneh aja sih ini. Larut berhari-hari. Dan akhirnya si dia minta lanjut ke WhatsApp. Cape juga saya digituin di Instagram. Mungkin di WhatsApp akan lebih jelas apa maksud dan tujuan si manusia satu ini," cuitnya lagi.
@se*it*ms*bit pun membagikan screenshot percakapannya di WhatsApp dengan Gilang Bungkus Jarik.
Dari pantauan, Gilang Bungkus Jarik tampak menjelaskan apa maksud dan tujuannya menghubungi @se*it*ms*bit.
Gilang Bungkus Jarik pun kembali memperkenalkan dirinya dari setelah dia terkesan "marah-marah" lantaran @se*it*ms*bit slow response karena kesibukannya.
"Bagaimana aku bisa lanjut menjelaskan dan memperkenalkan diri kalau kamu sejak awal sudah susah dihubungi dan tanggapannya tidak ramah?," tulis Gilang Bungkus Jarik saat mengontak @se*it*ms*bit via WhatsApp.
"Coba sejak awal kamu tanggap dan membalas dengan ramah, aku sudah selesai memperkenalkan diri dan menjelaskan," tulisnya lagi.
Setelah itu, Gilang Bungkus Jarik pun memperkenalkan dirinya. Dia mengaku sedang mengerjakan sebuah proyek tulisan lantaran kini dia adalah seorang penulis lepas.
"Perkenalkan. Aku Aprilian Pratama. Aku dari Surabaya sekarang berdomisili di Kalimantan. Setelah melanjutkan studi, aku sekarang punya rutinitas sebagai seorang penulis lepas dan ini tengah mengerjakan salah satu proyek tulisan," kata Gilang Bungkus Jarik.
Percakapan berlanjut, hingga pada akhirnya pertanyaan yang mengarah ke "bungkus-membungkus" pun tiba.
"Kamu selama sekolah atau kuliah pernah praktik mengkafani jenazah?," tanya Gilang Bungkus Jarik.
"Saat kamu mendengar kata dibungkus, apa pikiranmu langsung mengarah ke kematian/jenazah?," kata dia lagi.
@se*it*ms*bit menjawab singkat "Enggak".
"Wajar jika sebenarnya orang berpikiran kalau dibungkus itu berasosiasi dengan kematian atau jenazah. Hal itu karena Indonesia adalah negara mayoritas muslim yang mengenal pembungkusan (pengafanan) untuk jenazah. Coba saja kamu ke Jerman, Prancis atau Amerika. Mereka tidak akan terlintas dalam pikirannya bahwa orang dibungkus itu sama dengan mati," tulis Gilang Bungkus Jarik lagi.
Menurut Gilang Bungkus Jarik, dibungkus itu bisa juga bermanfaat seperti bisa memanajemen kontrol emosi dan ketahanan napas seperti perenang.
Chat berlanjut, Gilang Bungkus Jarik pun lanjut membahas soal "pelaksanaan" bungkus-membungkus itu.
"Aku punya kenalan/teman sesama penulis. Dia ini sedang bikin proyek tulisan tentang kondisi emosi dan ketahanan napas remaja sekaligus ini bisa jadi nantinya semacam terapi renungan buat aku. Nah, sekarang dia butuh aku jadi modelnya tapi aku enggak bisa melakukannya sendiri. Aku perlu bantuanmu. Tolong bantu aku. Kamu nantinya hanya perlu mengikuti instruksi dari dia dan mendokumentasikan," kata Gilang Bungkus Jarik.
Gilang Bungkus Jarik pun memberikan contoh foto, yakni foto orang terbungkus kain jarik.
Selain itu, dia juga memberi tahu jika "model" tersebut akan mendapatkan imbalan uang Rp100.000.
Merasa tak beres, @se*it*ms*bit akhirnya mengakhiri percakapan dan memblokir Gilang Bungkus Jarik.
Usai memblokir, Gilang Bungkus Jarik malah mendekati akun-akun yang berkaitan dengan @se*it*ms*bit. Hal inilah yang membuatnya geram dengan Gilang Bungkus Jarik.
Disclaimer: Berita ini dibuat berdasarkan fenomena yang viral di media sosial. Belum ada konfirmasi dan percakapan langsung dengan pihak terkait. (nsi)
Load more