Indonesia dan Tajikistan Jajaki Kemitraan Strategis Minyak Sawit hingga Aluminium Hijau
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia dan Tajikistan semakin erat menjalin kerja sama di berbagai sektor strategis, mulai dari perdagangan minyak sawit hingga pengembangan aluminium hijau.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Duta Besar Tajikistan untuk Indonesia, Ardasher Qodiri, membuka peluang baru bagi kedua negara dalam memperkuat hubungan ekonomi.
“Saya baru saja bertemu dengan Duta Besar dari Tajikistan. Mereka ingin menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam berbagai sektor strategis, termasuk perdagangan minyak sawit dan aluminium hijau,” ujar Anindya di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
Menurutnya, Tajikistan memiliki kebutuhan besar terhadap minyak sawit, sementara Indonesia dapat memanfaatkan kapas dari negara tersebut untuk industri tekstil.
Selama ini, kapas yang digunakan industri tekstil nasional banyak berasal dari Asia Tengah, termasuk Tajikistan, namun diperoleh melalui perantara. Dengan kerja sama langsung, perdagangan antara kedua negara bisa lebih efisien.
“Di Asia Tengah itu membutuhkan banyak seperti kelapa sawit produknya, palm oil. Sebaliknya, banyak sekali kapas yang kita konsumsikan buat tekstil yang sebenarnya dari Asia Tengah, termasuk Tajikistan, yang kita dapat melalui perantara,” jelas Anindya.
Selain perdagangan komoditas, Indonesia dan Tajikistan juga berencana bekerja sama dalam investasi industri berbasis energi hijau. Salah satu yang dibahas adalah pengolahan aluminium hijau.
Tajikistan memiliki keunggulan karena 98 persen energi listriknya berasal dari sumber hidro, yang menjadikannya lokasi ideal untuk produksi aluminium ramah lingkungan.“Koordinasi antara investasi di Indonesia dari tambangnya alumina dan mungkin nanti di Tajikistan menyelesaikannya menjadi produk akhir alumina. Ini bisa menjadi akses pasar yang lebih luas, bukan hanya Asia Tengah tetapi juga Eropa,” ungkap Anindya.
Duta Besar Tajikistan untuk Indonesia, Ardasher Qodiri, menyambut baik peluang kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa negaranya siap menjadi mitra strategis Indonesia dalam perdagangan dan investasi, termasuk menjadikan Tajikistan sebagai hub transportasi dan logistik di Asia Tengah.
“Indonesia bisa menggunakan Tajikistan sebagai hub transport untuk hubungan antarbangsa dengan negara-negara di belakang kami,” kata Qodiri.
Load more