8 Jasad Korban Kebakaran Glodok Plaza Tak Cocok dengan Data Antemortem Laporan Keluarga
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Jakarta, tvOnenews.com - Polisi sebut delapan jasad atau potongan tubuh yang ditemukan di lokasi kebakaran Glodok Plaza tidak dapat teridentifikasi.
Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama mengatakan bahwa data antemortem yang dilaporkan keluarga korban tidak ada yang cocok dengan 8 jasad yang ditemukan ini.
"Berarti kemungkinan menurut kami adalah kesimpulan kami menunjukkan terhadap dua individu yang tidak dilaporkan, yang belum ada laporannya," ungkap Nyoman Eddy saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Rabu (5/3/2025).
- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Namun demikian, Nyoman menuturkan bahwa 8 jasad tersebut telah diketahui DeoxyriboNucleic Acid (DNA) nya. Keduanya berjenis kelamin laki-laki. Kemudian 6 lainnya memiliki DNA perempuan.
Hanya saja tidak diketahui siapa sosok kedua laki-laki tersebut dan siapa sosok 6 perempuan tersebut. Karena tidak ada identitas yang cocok dengan data yang diberikan keluarga (laporan hilang).
"Dua individu yang sudah kita temukan, dua DNA full laki-laki. Secara DNA full itu ditemukan sebagai satu individu (orang), jadi laki-laki dua-duanya. Kita cocokan dengan data antermortem, ternyata semua data antemorfem tidak sesuai, tidak ada yang cocok," tutur Nyoman.
Berarti, kata Nyoman, pihaknya menyimpulkan bahwa terdapat korban kebakaran Glodok Plaza yang tidak dilaporka.
"Atau belum dilaporkan sampai saat ini. Seperti itu," ujarnya.
Nantinya, untuk para korban yang sudah dilaporkan keluarganya namun belum berhasil ditemukan, pihak kepolisian akan memberikan keleluasaan dari pihak keluarga akankah diterbitkan surat laporan orang hilang atau surat keterangan kematian terhadap korban.
"Karena, kondisi ya, kondisi terdegradasi, kemudian hangus dan sama sekali tidak muncul profil DNA, maka bagi keluarga yang merasa sudah melaporkan kemudian tidak kami temukan, itu kami serahkan kepada pihak penyidik untuk menindaklanjuti, baik dalam kaitannya orang hilang dan seterusnya," tutur Nyoman.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, tim penyidik Polres Metro Jakarta Barat, AKP Diaz Yudhistira mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Penduduk dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dan Pengadilan Negeri untuk status para korban hilang ini.
"Dari penyidik intinya adalah memberikan keleluasaan bagi pihak keluarga untuk membuat laporan kehilangan. Nantinya kami juga akan berkoordinasi dengan pihak Dukcapil dan pihak Pengadilan Negeri. Apabila nanti memang dikuatkan dari keterangan dan juga nanti dikuatkan dengan dokumen yang ada, nantinya bisa akan dibantu pemrosesan untuk pengeluaran akte kematian," ucap Diaz.
Kendati demikian, menurut Diaz, sampai saat ini pihak tim Pusdokes Polri dan DVI, masih berupaya semaksimal mungkin untuk menuntaskan proses identifikasi ini.
"Namun dari data laporan 14 orang yang hilang, sementara ini baru teridentifikasi 6. Sementara yang 8 lainnya belum dapat teridentifikasi," ucapnya.
Keenam korban yang telah diidentifikasi adalah Desty Eka Putri (24) Keren Shalom (21) Ade Aryati (29) Osima Yukari (29) Aulia Belinda (28) Zukhi Fitria Rahdja (42).
Kini mereka telah diserahkan kepada keluarganya masing-masing pada beberapa waktu lalu.(rpi/muu)
Load more