Ironis, Kepercayaan Rakyat Menurun Karena Dugaan Pertamax Oplosan, Sudirman Said: It is a Matter of Credibility
- Ist
Jakarta, tvOnenews.com - Dugaan pertamax oplosan mencuat, usai Kejagung tetapkan atau bekuk 9 tersangka koruptor di tubuh pertamina. Sontak, hal itu membuat publik geram hingga lontarkan kritik yang tajam.
Bahkan, bukan rakyat saja, elite politik juga melontarkan kritikan yang keras, seperti Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Sudirman Said aku dirinya menyoroti fenomena rakyat yang beralih ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, usai dugaan korupsi di Pertamina mencuat ke publik.
Kata Sudirman, situasi saat ini perlu dipahami sebagai turunnya kepercayaan (trust) masyarakat terhadap Pertamina.
"Saya sederhana sekali memahami situasi ini. It is a matter of credibility dari otoritas, otoritas di Pertamina, otoritas di pemerintahan. Saya melihat belakangan ini muncul satu suasana di mana trust itu menurun," ujar Sudirman seperti yang dikutip dari kanal Youtube Kompas, Sabtu (2/3/2025).
Kemudia, dia jelaskan, ketika kepercaryaan publik terhadap otoritas, dalam hal ini Pertamina, masih rendah, rakyat akan tetap mempertanyakan hal tersebut. Oleh sebab itu, dia sarankan diperlukan perbaikan, agar trust publik kembali tinggi.
"Jadi ketika teman-teman Pertamina maupun Menteri ESDM menjelaskan mengenai komposisi, itu hal teknis yang tadi, apakah publik menerima atau tidak, tergantung pada trust level. Ini yang mungkin rasanya perlu ada perbaikan," bebernya.
Terkait modus blending yang digunakan para tersangka dalam kasus korupsi Pertamina, Sudirman sampaikan, tak banyak orang yang bisa memahami informasi terkait blending tersebut.
Selain itu, kata dia, pengetahuan masyarakat terkait skema blending sangat terbatas sehingga perlu diuji.
"Tapi, baiklah kita percaya dulu pada Pertamina informasinya. Menurut saya kita jangan terjebak pada urusan teknis begini. Karena mereka bisa melakukan penjelasan apa saja," bebernya.
Namun sebelumnya, Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mengeklaim tidak ada pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, memastikan kualitas Pertamax sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, yakni RON 92.
“Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina merupakan produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing, Pertalite memiliki RON 90 dan Pertamax memiliki RON 92. Spesifikasi yang disalurkan ke masyarakat dari awal penerimaan produk di terminal Pertamina telah sesuai dengan ketentuan pemerintah,” bebernya dalam, Rabu (26/2/2025).
Load more