Jakarta, tvOnenews.com - Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun sudah berbulan-bulan hilang usai terjatuh ke sungai saat mengejar anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Advokat Monterry Marbun, SH selaku adik dari Iptu Tomi Samuel Marbun menyambangi gedung DPR RI Komisi III dan V untuk mengadukan keluhannya terhadap sikap Polda dan Polres Papua Barat terkait kasus hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Papua Barat, Iptu Tomi Marbun.
Mewakili pihak keluarga, Monterry Marbun mengaku kecewa atas keputusan dari Polda dan polres Papua Barat yang memberhentikan proses pencarian terhadap Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Papua Barat, Iptu Tomi Marbun yang hilang saat menjalani tugas negara.
"Agenda hari ini kita mau mengirimkan surat atau mendatangi komisi 3 DPR RI dan komisi 5 DPR RI Kita memohon pertolongan kepada komisi 3 DPR RI, kepada pimpinan komisi 3 DPR RI bapak Habiburohman dan kepada bapak pimpinan komisi 5 bapak Lasarus untuk memohon keadilan terkait kasus Kasat Reskrim yang telah hilang hampir 3 bulan tanpa adanya kejelasan ," jelas Advokat Monterry Marbu, Jumat (28/2/2025).
"Banyak sekali kekecewaan terhadap Polres dan Polda. Ada upaya kita menghubungi kapolda dengan cara chat melalui wa dengan panjang lebar untuk meminta kejelasan, jawaban hanya terimakasih sarannya, terimakasih akan kita tindaklanjuti dan kapolda juga memberikan statement melalui kabid humas untuk memberhentikan pencarian sementara tanpa adanya alasan ataupun keterangan kenapa diberhentikan sementara," sambungnya.
Selain itu, Advokat Monterry Marbun juga menyayangkan keputusan tim Basarnas yang hanya turun ke TKP satu hari saja dalam melakukan pencarian di Sungai Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat.
"Begitu juga dengan komisi 5 bapak Lasarus, kita memohon untuk memeriksa basarnas, yang mana basarnas dibawahi langsung oleh komisi 5. Karena dari 3 bulan pencarian yang dilakukan, hanya 1 hari saja basarnas ada di TKP di tanggal 19 Desember 2024. Selebihnya kita tidak pernah liat basarnas di TKP sampai detik ini," jelasnya.
Load more