Menteri Agama Ungkap Pemantauan Hilal di Aceh Jadi Penentu 1 Ramadhan 1446 H
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengungkap bahwa pemantauan hilal (rukyatul hilal) di Aceh menjadi penentu 1 Ramadhan 1446 H.
Hal itu disampaikan Menteri Agama saat Sidang Isbat di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (28/2).
"Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah, mulai dari Aceh hingga Papua," kata Nasaruddin.
Menag menjelaskan, sidang menyepakati keputusan tersebut, karena beberapa hal.
Paparan Tim Hisab Rukyat Kemenag yang menyebutkan pada hari rukyat 28 Februari 2025, tinggi hilal di seluruh wilayah NKRI antara 3° 05‘ 55“ atau 3,10 derajat sampai dengan 4° 40‘ 96“ atau 4,68 derajat.
Dengan sudut elongasi antara 4° 47‘ 02“ atau 4,78 derajat sampai dengan 6° 24‘ 14“ atau 6,40 derajat.
Artinya, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadhan 1446 H, pada hari rukyat 29 Sya’ban 1446 H/28 Februari 2025 M posisi hilal di wilayah NKRI ada yang telah memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3° dan sudut elongasi minimum 6,4°.
Kriteria itu sesuai dengan kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Menag mengungkapkan bahwa di wilayah Barat Laut di Provinsi Aceh NKRI termasuk di Sabang dan Banda Aceh telah memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS (3-6,4°).
Maka dari itu, menjelang awal Ramadhan 1446 H pada hari rukyat di daerah yang telah memenuhi imkan rukyat itu secara teoritis memungkinkan hilal awal Ramadhan 1446 Hijriah dapat dirukyat.
"Di 125 titik tersebut, tadi dilaporkan bahwa ada dua perukyah di Aceh yang melihat hilal. Keduanya juga telah disumpah atas pernyataannya tersebut," ujar Menag.
"Karena dua alasan tersebut, Sidang Isbat menyepakati 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025," tambahnya. (ant/dpi)
Load more