Polda Metro Jaya Maksimalkan Pengaturan Lalu Lintas Cegah Kemacetan Selama Ramadhan 2025
- tvOnenews/Adinda Ratna Safira
Jakarta, tvOnenews.com - Tim Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah memetakan sejumlah titik di wilayah Jakarta yang berpotensi menimbulkan kemacetan saat Ramadhan 1446 Hijriyah atau 2025.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menyebutkan wilayah yang telah dipetakan timnya yakni mulai dari daerah Jakarta Selatan yang dinilai tinggi aktivitas masyarakatnya.
“Ya tentunya seperti di Lebak Bulus. Lalu di dalam kota, Bendungan Hilir, Bundaran HI, Pancoran terutama. Jelas, sepanjang jalur dari Pancoran sampai dengan Pasar Minggu aktivitas masyarakat yang cukup tinggi,” kata Latif, kepada wartawan, dikutip Jumat (28/2/2025).
Polda Metro Jaya juga telah memetakan titik di wilayah Jakarta Barat hingga perbatasan Jakarta Timur arah Bekasi.
“Lalu mana lagi? Kalau yang dari Daan Mogot sampai dengan Kalideres. Kalideres juga antisipasi. Begitu juga Jalur Kalimalang ini kan aktivitas masyarakat yang cukup tinggi di bulan puasa. Ini kita akan mapping betul. Begitu juga di daerah Jakarta Utara. Akan kita amati betul, mungkin situasi kan kita juga masih hanya memperkirakan,” terang Latif.
Latif menyebutkan tim Ditlantas juga memantau daerah-daerah yang sedang ada perbaikan.
Polda Metro Jaya akan berupaya maksimal dalam pengaturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan.
“Tetapi situasi-situasi yang saat ini pembangunan-pembangunan juga menjadi handicap tersendiri bagi kita untuk pengaturan lalu lintas sehingga lalu lintas bisa berjalan dengan lancar,” jelas Latif.
Untuk diketahui, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melarang masyarakat di wilayah hukumnya untuk melaksanakan kegiatan sahur on the road (SOTR) selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun 2025.
“Yang jelas seperti tahun lalu, sahur on the road, ini sangat tidak diperbolehkan,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, kepada wartawan dikutip Jumat (28/2/2025).
Latif juga mengungkapkan larangan SOTR ini dilakukan lantaran kerap terjadi perkelahian hingga tawuran antar kelompok saat berteku di jalan.
“Para pemuda ini, kalau on the road, kalau bertemu akhirnya (terjadi) perkelahian, tawuran, ini yang sangat kita hindari,” ungkap Latif.
Load more