Respons Baim Wong soal Adanya Rekaman CCTV Dugaan KDRT ke Paula Verhoeven: Itu Hanya Adu Argumen
- Kolase tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Sidang perceraian pasangan artis Baim Wong dan Paula Verhoeven kembali digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Dalam sidang tersebut semakin memanas lantaran munculnya dugaan KDRT yang dilakukan oleh Baim ke Paula.
Dugaan tersebut muncul setelah pihak Paula Verhoeven mengeluarkan bukti berupa rekaman CCTV.
Kuasa hukum Baim Wong, Usman Lawara mengatakan tidak ada kekerasan fisik yang disampaikan pihak Paula dalam sidang.
"Gak bisa saya sampaikan detail. Intinya ada pemicu suara keras, tapi itu hanya adu argumen, tidak ada yang lebih dari itu," kata Usman kepada wartawan usai persidangan, dikutip Kamis (27/2/2025).
Ia juga membantah tuduhan adanya KDRT yang dilakukan Baim Wong kepada Paula.
Ia menyebut rekaman CCTV yang ditunjukkan tidak ada kontak fisik yang disebutkan pihak Paula Verhoeven.
"Oh, tidak ada. Itu berlebihan. Dari penglihatan kami, tidak ada dorong-dorongan atau kontak fisik," tegas Usman.
Usman mengatakan soal Paula yang terpental dalam rekaman CCTV adalah klaim tak mendasar.
"Makanya saya bilang, statement terpental itu dari mana? Di persidangan tadi, tidak ada yang seperti itu," tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa bukti CCTV dari pihak Paula hanya melihatkan momen perdebatan verbal bukan fisik.
"Kalau dari kami, itu hanya percakapan yang serius, bukan kekerasan. Jadi, dugaan KDRT ini tidak benar," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Paula Verhoeven menghadirkan Ahli Forensik Digital (TI) bernama Abimanyu disidang perceraiannya.
Dalam sidang tersebut, Abimanyu membeberkan soal salah satu bukti kuat berupa rekaman CCTV.
Menurutnya, dalam rekaman tersebyt terlihat adanya pertikaiam antara Baim Wong dan Paula Verhoeven.
"Di dalam saya diminta untuk memberikan penjelasan mengenai adanya rekaman CCTV kegiatan di suatu ruangan. Ada bukti CCTV di dalam suatu ruangan, di mana terjadi ada semacam pertikaian antara kedua belah pihak," ujar Abimanyu dalam pernyataannya pada dikutip Kamis (27/2/2025).
Ia mengatakan terdapat ketegangan intens antar keduanya lantaran saling berpendapat.
"Karena saling silang pendapat, nanti yang bersangkutan mungkin bisa menjelaskan sesuatu tersebut. Kemudian menjadi pokok pembicaraan yang jadi keras sehingga membuat salah satu pihak sangat marah," lanjutnya.
Load more