Perkuat Persatuan Bangsa, Prabowo Diminta Ajak Makan Bareng Para Mantan Presiden
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Pendiri Gasmen (Gerakan Sahabat Komendan), Missy Derlen, menyampaikan sebuah usulan strategis kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Missy Derlen mengajak Presiden untuk mengundang mantan Presiden dan Wakil Presiden RI untuk makan bersama di Istana Presiden sebagai langkah nyata memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sebagai tokoh yang peduli terhadap masa depan Indonesia, Missy Derlen menilai bahwa makan bersama antara pemimpin-pemimpin bangsa bukan sekadar acara sosial, melainkan simbol persatuan yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
"Indonesia Emas 2045 bukanlah sebuah mimpi, tetapi sebuah kenyataan yang bisa dicapai jika kita bersama-sama bergerak dalam satu arah. Persatuan adalah kunci utama, dan makan bersama di Istana Presiden akan menjadi langkah konkret untuk menunjukkan bahwa seluruh elemen bangsa, termasuk pemimpin negara, dapat bersatu meski ada perbedaan," kata Missy, kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).
Missy, menambahkan bahwa Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar, baik di tingkat nasional maupun internasional. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama lintas generasi dan lintas jabatan, termasuk dari mantan Presiden dan Wakil Presiden yang telah berpengalaman memimpin bangsa ini.
"Makan bersama di Istana Presiden merupakan kesempatan yang langka dan sangat penting bagi para pemimpin bangsa untuk berbicara terbuka, merumuskan solusi bagi permasalahan bangsa, dan membangun visi bersama yang akan membawa Indonesia menuju kejayaan pada tahun 2045," ujarnya.
Menurut Missy, pengundangan makan bersama ini juga akan memperlihatkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa para pemimpin bangsa, meskipun memiliki perbedaan pandangan, tetap satu dalam tujuan untuk kemajuan negara.
"Inilah saat yang tepat bagi Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin dengan teladan, menunjukkan bahwa kebersamaan dan dialog adalah jalan terbaik dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat. Ini adalah langkah yang sangat diperlukan dalam upaya mengatasi perpecahan yang sering terjadi, serta mengingatkan kita semua akan semangat persatuan yang harus terus dijaga," tandas Missy.
Gasmen, sebagai gerakan yang memperjuangkan persatuan dan kemajuan bangsa, dengan tegas mendukung penuh usulan ini.
"Kami dari Gasmen melihat pentingnya kolaborasi antara pemimpin masa kini dan masa lalu dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Makan bersama ini akan menjadi momen penting untuk memperkuat rasa kebangsaan kita, mengingatkan kita pada perjuangan bersama, dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk mencapai Indonesia yang lebih baik," imbuhnya.
Lebih lanjut, Missy menyatakan bahwa jika pertemuan tersebut terwujud, Gasmen akan mengadakan perayaan untuk merayakan momen penting ini sebagai simbol persatuan bangsa.
"Perayaan ini akan menjadi tanda bahwa Indonesia siap bergerak bersama menuju masa depan yang lebih baik," ungkap Missy.
Namun, jika ada pemimpin atau tokoh yang tidak menghadiri undangan Presiden Republik Indonesia, Gasmen akan mengutuk keras tindakan tersebut.
"Mengabaikan kesempatan untuk bersatu adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Mereka yang tidak hadir menunjukkan ketidakinginan untuk memperjuangkan persatuan bangsa, dan ini adalah langkah mundur bagi masa depan Indonesia," tegasnya.
Gasmen juga akan memberitahukan kepada seluruh masyarakat Indonesia apabila ada tokoh yang tidak hadir, bahwa mereka tidak layak lagi disebut sebagai negarawan.
"Seorang negarawan sejati harus memprioritaskan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya, termasuk dalam mewujudkan persatuan yang sangat dibutuhkan saat ini. Ketidakhadiran mereka hanya akan menciptakan keretakan dan menghambat kemajuan Indonesia," tambah Missy.
Missy berharap ajakan ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi hubungan antara para pemimpin, tetapi juga memberi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu dan bergotong royong mewujudkan cita-cita bangsa.
"Mari kita buktikan bahwa Indonesia mampu berdiri kokoh, bersatu, dan menjadi bangsa yang dihormati dunia pada 2045. Kita semua memiliki peran untuk mewujudkan visi besar ini, dengan tekad dan semangat kebersamaan," tutup Missy. (ebs)
Load more