Dandim 0708 Purworejo Terjun Langsung Bersama Petani Tabur Benih Padi dan Panen Raya Padi di Desa Kalimiru
- IST
Purworejo, tvOnenews.com - Komandan Kodim 0708 Purworejo, Letkol Inf Imam Purwoko, S.E., M.H.I., menghadiri kegiatan cetak lahan sawah, penaburan benih, panen raya, dan penyerapan gabah oleh Bulog di Desa Kalimiru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, pada Kamis Siang (27/2/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Desa Kalimiru, Kodim 0708 Purworejo, dan Bumdes Anugrah Pratama Bayan dalam upaya mendukung ketahanan pangan serta mewujudkan swasembada pangan demi kesejahteraan petani dan kemajuan pertanian Indonesia.
Acara diawali dengan peninjauan lahan sawah seluas satu hektare yang tengah dalam proses pengerjaan. Selanjutnya, dilakukan penyemaian bibit padi sebanyak 100 kilogram sebagai persiapan untuk musim tanam (MT) II.
Setelah itu, panen padi menggunakan mesin combine harvester dilaksanakan, di mana hasil panen langsung diserap oleh tim serap gabah (Sergap) Bulog wilayah Kedu.
Dalam kesempatan tersebut, Dandim 0708 Purworejo, Letkol Inf Imam Purwoko, menjelaskan bahwa program cetak sawah ini merupakan optimalisasi tanah desa yang sebelumnya hanya ditanami palawija. Kini, lahan tersebut dikonversi menjadi lahan basah yang dapat ditanami padi guna mendukung program ketahanan pangan serta meningkatkan luas tambah tanam.
"Kami juga melaksanakan panen padi untuk MT I dengan target hari ini sebanyak 10 ton di Desa Kalimiru. Hasil panen ini langsung ditimbang oleh tim Sergap Bulog dan segera dibayarkan," ujarnya. Letkol inf Imam Purwoko, S.E., M.H.I.
Lebih lanjut, Dandim 0708 menegaskan bahwa penyerapan gabah ini merupakan instruksi dari pemerintah pusat, di mana Gabah Kering Panen (GKP) dari petani langsung diserap oleh Bulog.
Dengan hadirnya pemerintah melalui TNI dan Bulog, diharapkan petani semakin sejahtera. Selama ini, petani kerap mengalami kendala dalam mendapatkan keuntungan yang layak. Melalui kegiatan ini, pemerintah langsung turun tangan untuk memastikan kesejahteraan petani," pungkasnya. (esa/ebs)
Load more