Tabir Kronologi Mengerikan Oknum TNI AL Dor Bos Rental Mobil: Mundur! Apa Saya Tembak Kau!
- istimewa - Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Pengadilan Militer II-08 Jakarta mengungkap tabir kronologi mengerikan terkait tiga oknum TNI Angkatan Laut (AL) yang diduga terlibat dalam penggelapan mobil hingga penembakan (dor) terhadap pemilik rental (bos rental mobil) di rest area Tol Merak.
Fakta-fakta ini terungkap dalam sidang pembacaan dakwaan oleh Oditur Militer.
Berawal dari Pencarian Mobil "Bodong"
Kasus ini bermula pada 26 Desember 2024 saat Sertu Rafsin Hermawan (terdakwa 3) menghubungi Sertu Akbar Adli (terdakwa 2) dan meminta dicarikan mobil yang hanya memiliki STNK tanpa BPKB.
"Bang, kami mau cari mobil lah," kata Rafsin.
Akbar pun bertanya jenis mobil yang diinginkan, dan Rafsin menyebut Honda Jazz atau Brio.
Akbar kemudian menanyakan harga yang dimiliki, dan Rafsin menyebut kisaran Rp50-60 juta. Akbar pun setuju untuk mencarikannya.
Mobil Rental Digelapkan, Pemilik Kejar-kejaran via GPS
Pada 1 Januari 2025, Toyota Calya warna silver ditukar dengan Honda Brio oranye berpelat B-2696-KZO dari CV Makmur Jaya Renta Mobil dengan tarif sewa Rp650 ribu per hari.
Mobil ini disewa selama tiga hari dengan pembayaran awal Rp1,5 juta. Namun, mobil tersebut kemudian "dijual" seharga Rp55 juta.
Saat transaksi berlangsung, pemilik rental curiga dan mengecek GPS kendaraan. Dua dari tiga GPS telah dimatikan, tetapi satu masih aktif dan menunjukkan lokasi di Pandeglang.
Pemilik rental, Ilyas Abdurahman, langsung melacak kendaraan bersama timnya.
Kejar-kejaran Berujung Penodongan Senjata
Pada 2 Januari 2025 sekitar pukul 02.30 WIB, di Kecamatan Saketi, Pandeglang, tim pemilik rental berhasil memepet mobil Honda Brio yang dikendarai terdakwa 2 dan 3.
Mereka menanyakan asal-usul mobil tersebut, namun justru direspons dengan ancaman.
Saat situasi memanas, terdakwa 2 berteriak, "Saya anggota!" dan memberi perintah kepada terdakwa 3 untuk mengambil senjata dari tasnya.
Terdakwa 3 langsung mengokang pistol dan mengacungkannya ke arah korban sambil berteriak, "Mundur! Apa saya tembak kau!"
Korban yang ketakutan mundur, namun tetap mencoba meminta bantuan polisi.
Sayangnya, Polsek Cinangka tidak memberikan pengawalan.
Akhirnya, pemilik rental menghubungi grup WhatsApp Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk meminta pertolongan.
Load more