Cek Kesehatan Gratis Dimulai Hari Ini di Pulogadung Sepi Warga, Pj Gubernur: Perlu Banyak Sosialisasi
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas Kementerian Kesehatan mulai dijalankan di berbagai daerah, termasuk di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur. Namun, pada hari pertama pelaksanaannya, partisipasi masyarakat umum masih minim akibat kurangnya informasi.
Mayoritas peserta justru berasal dari kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Dasawisma, yang sudah lebih dulu mendapat sosialisasi. Hal ini diakui langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, saat meninjau program tersebut.
“Tadi di Puskesmas Pulo Gadung, dari kuota yang bisa melayani 30 orang, baru ada 20 orang yang datang. Artinya, kita masih perlu lebih banyak menyosialisasikan program strategis cek kesehatan gratis ini,” ujar Teguh, Senin (10/2).
Menurutnya, warga yang hadir di hari pertama sebagian besar sudah memahami program ini karena berasal dari kelompok PKK dan Dasawisma. Sementara itu, banyak masyarakat umum yang belum mendapatkan informasi secara luas.
“Banyak yang datang dari PKK dan Dasawisma, mereka sudah terinformasi dengan baik. Tapi masih banyak masyarakat yang belum tahu secara jelas, sehingga belum datang. Ini jadi tugas kita untuk memperluas sosialisasi melalui perangkat daerah dan wilayah,” tegasnya.
Ke depan, Teguh memastikan program ini akan diperluas dengan menambah fasilitas kesehatan yang melayani CKG, namun peningkatan kesadaran masyarakat tetap menjadi kunci keberhasilannya.
“Seiring waktu, kami siap menambah 292 puskesmas pembantu agar lebih banyak warga yang terjangkau. Kami juga akan mengintegrasikan layanan ini dengan platform Satu Sehat agar aksesnya lebih mudah,” tambahnya.
Meski alur pemeriksaan berjalan lancar, Teguh mengakui masih ada warga yang baru mengunduh aplikasi Satu Sehat untuk mendaftar. Namun, petugas Puskesmas sigap membantu agar proses tetap berjalan baik.
“Seperti yang kemarin saya sampaikan, petugas di Puskesmas siap membantu dan tadi sudah membantu sekian banyak masyarakat yang CKG di Puskesmas Pulo Gadung, dan ini berhasil dengan baik hingga akhir,” ungkapnya.
Sebagai langkah inovasi, setiap peserta CKG diklasifikasikan berdasarkan tiga kategori siklus hidup—bayi baru lahir, balita dan anak pra-sekolah, serta dewasa dan lansia. Untuk mempermudah identifikasi, Puskesmas Pulogadung menerapkan sistem gelang berwarna.
“Kalau di Pulogadung pakai gelang. Kemarin di Tanah Abang pakai tanda stiker. Untuk di Tebet pakai kalung. Ini nanti kami akan standarkan ya. Tapi yang sekarang yang penting adalah ada tandanya dulu,” jelasnya.
Program CKG di Pulogadung masih menghadapi tantangan sosialisasi, namun diharapkan semakin banyak warga yang memanfaatkan layanan kesehatan gratis ini seiring dengan meningkatnya informasi yang tersebar luas. (ags/ebs)
Load more