Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) berhasil mencegah pemberangkatan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Oman dan Qatar.
Ketujuh PMI yang berhasil dicegah diantaranya SJ (Lampung), NNA (Bandung), N (Sulawesi Selatan), WN (Maluku Utara), L (Cirebon), H (Kalimantan Selatan), N (Karawang).
Pencegahan PMI non-prosedural ini bermula saat Kementerian P2MI mendapatkan informasi adanya tempat penampungan atau rumah CPMI di daerah Bojong Kulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada Senin (3/2/2025).
Mendapatkan informasi tersebut, Kementerian P2MI mengerahkan tim untuk menyelematkan 7 CPMI tersebut.
Berdasarkan keterangan CPMI, bahwa mereka ditampung di sebuah rumah milik calo berinisial SY, dimana seluruh pekerja tersebut akan dikirim menuju Oman dan Qatar sebagai asisten rumah tangga (ART).
Adapun iming-iming gaji yang akan diterima oleh para CPMI itu berkisar Rp5 juta hingga Rp6 juta serta dijanjikan uang fee sebesar Rp3 juta sampai Rp10 juta.
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengatakan, kini seluruh CPMI tersebut sudah berhasil diselamatkan dan ditampung terlebih dahulu di shelter BP3MI DKI Jakarta di wilayah Ciracas, Jakarta Timur.
Karding memastikan, bahwa pihaknya akan segera memulangkan mereka ke keluarganya masing-masing.
"Akan kami pastikan untuk kita jaga dan insya Allah nanti kita kawal sampai di rumah mereka masing-masing dengan biaya Kementerian P2MI, walaupun berangkatnya tidak prosedural atau ilegal," kata dia, Selasa (4/2/2025).
Karding menjelaskan, bahwa kejadian pemberangkatan CPMI non prosedural ini terus terjadi, sehingga pihaknya terus melakukan pengawasan agar para pekerja ini tidak salah untuk bekerja di luar negeri.
Dalam hal ini pula sambung dia, Kementerian P2MI melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencari calo yang mengajak para CPMI ini bekerja diluar negeri dengan iming-iming gaji yang besar.
Oleh sebab itu Karding berharap kedepannya Kementerian P2MI dan Kepolisian terus bersinergi untuk memutus rantai perdagangan orang ke luar negeri.
"Kejadian ini terus berlangsung, untuk itu memang ke depan sebenarnya KP2MI dengan teman-teman kepolisian yang ditarget adalah pemainnya, sehingga secara bertahap ke depan bisa kita kurangi," tandasnya. (aha/muu)
Load more