633 Polisi Dikerahkan Kawal Ketat Demo Dosen di Patung Kuda
- Abdul Gani Siregar/tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Ratusan personel dari Polres Metro Jakarta Pusat dikerahkan untuk mengamankan aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Dosen Kemenristek dan Sains Seluruh Indonesia (ADAKSI) di Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan bahwa sebanyak 633 personel telah disiapkan untuk menjaga jalannya aksi penyampaian pendapat tersebut.
“Para personel pengamanan telah diperintahkan untuk bertindak persuasif dan tidak terprovokasi. Kami akan selalu mengedepankan negosiasi dan pelayanan yang humanis dalam menjaga keamanan serta keselamatan semua pihak,” ujar Susatyo, Senin (3/2/2025).
Kombes Pol. Susatyo menekankan bahwa seluruh personel pengamanan tidak diperbolehkan membawa senjata dan harus menghormati hak massa aksi dalam menyampaikan pendapat.
Selain itu, para koordinator lapangan (korlap) dan orator diharapkan bisa melaksanakan orasi dengan santun, tidak provokatif, serta menjaga suasana damai selama aksi berlangsung.
“Unjuk rasa harus dilakukan dengan damai, tidak anarkis, dan tidak merusak fasilitas umum. Kami juga mengimbau peserta untuk menghargai pengguna jalan lainnya yang akan melintas di sekitar lokasi aksi,” tambahnya.
Pengamanan ini diharapkan dapat memastikan aksi penyampaian pendapat berlangsung aman, tertib, dan sesuai prosedur tanpa menimbulkan kerusuhan atau gangguan bagi masyarakat sekitar.
Sebelumnya, ratusan dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) turun ke jalan. Mereka menggelar aksi demonstrasi di depan Monumen Nasional (Monas) dekat Patung Kuda, menuntut pemerintah segera membayar tunjangan kinerja (tukin) yang belum mereka terima sejak 2020, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).
Berdasarkan pantauan tvOnenews.com, sekitar pukul 10.00 WIB, para dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendiktisainstek Seluruh Indonesia (Adaksi) tampak kompak mengenakan pakaian putih dan memasang pin bertuliskan “Adaksi” di dada kanan. Mereka juga membawa spanduk tuntutan yang memperjelas pesan mereka.
“Kami menuntut bayarkan tukin sejak 2020,” bunyi salah satu spanduk yang diangkat peserta aksi. (agr/iwh)
Load more