Tragedi Kecelakaan Rombongan SMAN 1 Porong, Fakta Mengejutkan Tanpa Izin Resmi dari Dinas Pendidikan
- tim tvOne - khumaidi
Jatim, tvOnenews.com - Kecelakaan yang menimpa rombongan SMAN 1 Porong di exit tol Purwodadi KM 72.200 Tol Pandaan - Malang, Sabtu (1/2/2025), mengungkapkan fakta mengejutkan, yakni kegiatan tersebut tidak memiliki izin resmi dari Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Tragedi tersebut merenggut nyawa siswi Nafiri Rimbi Maharani (18) dan sopir Khoirul (60), sementara puluhan siswa lainnya mengalami luka-luka.
Ternyata, perjalanan ini hanya mendapatkan izin mandiri dari Kepala Sekolah, bukan izin resmi dari Dinas Pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, yang langsung merespon berita kecelakaan, mengungkapkan bahwa setelah mendapat informasi, ia segera melakukan pengecekan langsung ke pihak sekolah.
"Saya langsung melakukan kroscek dengan Kepala Sekolah dan kepala cabang dinas. Kepala sekolah mengonfirmasi bahwa kegiatan ini memang tidak memiliki izin sebelumnya," kata Aries usai bertakziah di rumah duka, Minggu (2/2/2025).
Aries menjelaskan, para siswa hanya meminta izin untuk pergi ke Malang dengan tujuan membuat album kenangan secara mandiri, tanpa melibatkan pihak sekolah. Walaupun Kepala Sekolah sudah melarang, siswa tetap nekat melanjutkan rencana mereka.
Kepala Sekolah SMAN 1 Porong, Ropinggi, mengungkapkan bahwa siswa telah membuat polling untuk menentukan lokasi foto kenangan mereka, yang kemudian diserahkan ke pihak sekolah.
"Anak-anak sudah membuat polling untuk memilih lokasi, dan hasilnya diserahkan kepada kami," ujarnya.
Ropinggi menambahkan, alasan siswa memilih Malang adalah karena sekolah lain juga melakukan kegiatan serupa.
"Mereka bilang sekolah lain juga melakukan ini, jadi kami memberi izin, tapi dengan catatan sekolah tidak terlibat dalam kegiatan tersebut," tegasnya.
Menurut Ropinggi, kegiatan tersebut murni dikelola oleh siswa, dengan sekolah hanya memberi saran agar kegiatan foto tidak dilakukan di luar kota, apalagi dengan menginap.
"Ini murni kegiatan siswa, sekolah tidak terlibat. Kami hanya menyarankan agar kegiatan ini tidak jauh-jauh," jelasnya.
Namun, beberapa guru mendampingi acara tersebut, dan Ropinggi mengungkapkan bahwa siswa memaksa untuk tetap berangkat.
"Anak-anak sangat semangat, kami tidak tega membiarkan mereka pergi sendirian," katanya.
Di rumah duka korban, Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, memberikan santunan kepada ibu korban dan mengimbau agar seluruh sekolah di Sidoarjo tidak mengadakan kegiatan di luar kota.
Load more