Jakarta, tvOnenews.com - Inggris menolak usul kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Yordania dan Mesir.
"Warga sipil Palestina seharusnya dapat kembali ke rumah mereka, membangun kembali kehidupan mereka, dan melanjutkan hidup mereka," kata juru bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengutip Antara pada Selasa (28/1/2025).
Dia menolak pandangan kontroversial yang disuarakan Trump pada Sabtu (25/1) itu.
Pemimpin AS tersebut memandang sudah saatnya membersihkan Jalur Gaza yang terkepung dan merelokasi warga Palestina ke Yordania dan Mesir.
Juru bicara PM Keir Starmer itu lebih lanjut mengatakan, "Seperti yang telah dikatakan menteri luar negeri, bagi warga Gaza yang begitu banyak kehilangan nyawa, rumah, atau orang-orang terkasih, 14 bulan terakhir konflik telah menjadi mimpi buruk yang nyata. Itulah sebabnya Inggris terus mendorong adanya resolusi untuk konflik di Gaza."
Perang genosida Israel terhadap wilayah kantong Palestina tersebut menyusul serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina tewas.
Akibat kekejaman Israel itu, banyak warga Palestina yg terpaksa meninggalkan Jalur Gaza yang terkepung dalam keadaan hancur total.(ant/ree)
Load more