Yogyakarta, DIY - Isu ketenagakerjaan yang berkelanjutan akan dibahas dalan pertemuan Presidensi G20 dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah pada bulan September 2022 mendatang.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, pertemuan Presidensi G20 Indonesia bidang ketenagakerjaan diharapkan dapat mendorong upaya bersama untuk meningkatkan kondisi ketenagakerjaan untuk pulih bersama. Kegiatan ini rencananya akan digelar secara berkesinambungan mulai dari Jakarta, Yogyakarta, Jenewa hingga Bali.
" Pertemuan dengan Sultan Hamengkubuwono X ini untuk bersilaturahmi dan meminta dukungan karena inshaAlloh pada 10-12 Mei mendatang akan melaksanakan EWG (Employment Working Group) di Yogyakarta," ungkap Menaker Ida Fauziyah, Kamis, (24/2/2022), usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta.
Seperti diketahui bahwa Indonesia pada tahun 2022 ini akan menjadi Presidensi G20, dimana Kementerian Ketenagakerjaan menjadi vocal poin dalam isyu ketenagakerjaan dalam pertemuan para menteri ketenagakerjaan anggota G20.
" Sebelum itu akan kami laksanakan EWG yang dimulai pada bulan Maret di Jakarta, kemudian bulan Mei di Yogyakarta, selanjutnya akan digelar di Jenewa pada Juni hingga pada September mendatang di Bali," ungkap Ida Fauziah.
Menaker juga menyampaikan Indonesia akan fokus dalam empat isu prioritas yaitu penciptaan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan dalam menghadapi perubahan dunia kerja dan pasar kerja yang inklusif serta afirmasi pekerjaan untuk penyandang disabilitas.
" Yogyakarta dipilih karena selaras dengan tema 4 poin pertemuan G20, dimana Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang memiliki komitmen dalam pengembangan terkait UMKM, dan juga memberikan kesempatan yang sama pada penyandang disabilitas," ungkapnya.
Isu ketenagakerjaan lain yang menjadi fokus Presidensi G20 Indonesia adalah pengembangan kapasitas SDM untuk pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan dan perlindungan tenaga kerja yang adaptif serta inklusif dalam merespons dunia kerja yang terus berubah. (Nuryanto/Buz)
Load more