Jakarta, tvOne
Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta memprediksi pola sirkulasi angin akibat adanya tekanan rendah di sekitar Laut Timor sebelah selatan Nusa Tenggara Timur, berpotensi memicu hujan lebat di sebagian wilayah Indonesia.
"Dalam 24 jam ke depan pola sirkulasi angin tersebut dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang di wilayah Indonesia," ujar Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Rabu.
Guswanto mengatakan potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir/angin kencang, dapat berdampak pada potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku.
Selain itu juga memicu potensi gelombang tinggi sekitar 1,5-2,5 meter juga dapat terjadi di Perairan Selatan P. Sumba, Laut Sawu bagian selatan, Perairan Kep. Sabalana – Kep. Selayar, Laut Flores bagian barat, Perairan utara Flores.
Kemudian potensi gelombang 2,5-4,0 meter dapat terjadi di Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata - Tanimbar, serta gelombang 4-6 meter di Laut Arafuru bagian barat.
Ia menjelaskan berdasarkan pantauan citra satelit cuaca Himawari-8, di wilayah sekitar sistem sirkulasi tersebut terlihat adanya pumpunan awan konvektif yang telah bertahan selama 12 jam terakhir namun belum terorganisir dengan baik membentuk sistem dengan pola sirkular. Hasil analisis angin per lapisan menunjukkan adanya pola sirkulasi pada lapisan bawah hingga menengah namun masih cukup melebar.
Load more