Bandung, tvOnenews.com - Linda Atikah orang tua bocah berinisial D (12) terpaksa pindah ke sebuah kontrakan di gang sempit wilayah Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, lantaran dikucilkan usai menuduh anaknya menjadi korban perundungan oleh teman sebanyanya.
Saat itu Linda mencoba menggali informasi terkait penyebab adanya luka pada bagian kemaluan yang dialami anakna itu, saat mendapatkan informasi korban terus terang mengalami perundungan sekaligus pelecehan seksual dengan cara menempelkan jagung an terung ke alat kelaminnya.
Menurut Linda kejadian yang dialami anaknya itu sudah terjadi sejak berada di TK dan kembali dilakukan saat menginjak kelas 4 sekolah dasar di Kecamatan Cibatu Garut.
Anaknya berinsial D mengalami luka mengeluarkan luka sobek dan ditambah mengeluarkan darah bahkan saat ini mengalami infeksi hingga bernanah pada alat kelamin korban.
Dari keterangan korban, perundungan tersebut terjadi di sekolah yang dilakukan sejumlah teman sebanyanya yang salah satunya merupakan anak Ketua RW tempat ia tinggal.
"Justru emang yang RW itu yang kayak aku disini aja kayak nungguin rumah gitu, seakan-akan aku mengharapkan aku pulang sedangkan aku bukan menghindar dari warga atau dari si pelaku. Cuma si anak emang gak mau gitu berbaur dulu dengan warga setempat," kata Linda Atikah saat ditemui tvOnenews.com disebuah kontrakan di Kiaracondong Bandung.
Bahkan, Linda yang saat itu menuntut pertanggungjawaban dari orang tua dari terduga pelaku yang lebih dari satu orang itu.
Dia mendapatkan ancaman pelaporan pencemaran nama baik karena telah menuding melakukan perundungan terhadap korban.
"Pernah sempat bilang bisa aku laporin balik karena pencemaran nama baik. Bahkan pas rundingan pun ada salah satu orang tua yang kayak 'jangan nuduh, ini mah kayak gini mah nuduh' kan aku mah gak nuduh dari awal juga pengen anak aku sembuh gitu aja," terangnya.
Linda yang merupakan single parent ini menceritakan saat itu mediasi dilakukan dihadiri sejumlah aparat setempat, seperti kepala Desa, Babinsa hingga orang tua terduga pelaku. Tetapi hingga saat ini belum memiliki titik terang.
"Cuma kemarin sempat pas secara keluarga ada, kayak bapak kepala desa ada juga, ada juga RT/RW setempat, dan salah satu seorang tua ada juga tapi ada beberapa orang tua juga yang nggak hadir, yang disebutkan anak aku," ujarnya.
Selain karena untuk menghilangkan trauma anak ketika pindah ke Bandung, Linds menyebut saat itu anaknya juga sering malu lantaran sering dicemooh oleh warga sekitar tempat ia tinggal saat itu.
"Diomong-omongin ke orang, anak saya malu juga kan," pungkasnya. (iah/muu)
Load more