Jakarta, tvOnenews.com - Sampah kiriman yang terdampar di beberapa pantai di Bali sebagian besar berasal dari aliran sungai di Pulau Jawa yang bermuara di Laut Jawa.
Hal ini diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di sela-sela acara Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta, Bali pada Sabtu (4/1/2025).
“Sampah ini akan mengikuti arus terus bergerak ke arah timur, selatan dan sebagian terdampar di pantai di Bali,” kata Hanif.
Hanif menyebut sampah laut terjadi saat angin musim barat yang terjadi pada Oktober-Maret tiap tahun.
Dia memperkirakan sampah kiriman yang ditemukan di pesisir Bali pada 2024-2025 jumlahnya lebih tinggi dibandingkan pada 2020-2021.
Jumlahnya mencapai sekitar 6.000 ton dan pada 2023 sekitar 2.900 ton.
Sampah kiriman itu terdampar seperti di pesisir Pantai Kuta, Pantai Kedonganan dan pantai lainnya yang selama ini menjadi daya tarik wisata.
Hanif mengatakan peningkatan timbunan sampah itu dipicu peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas yang tidak ramah lingkungan. Bahkan, sampah tersebut juga bisa dari negara lain.
Menyikapi hal ini, pihaknya akan membangun program kali bersih dari sampah dengan menyasar sungai-sungai utama.
Target pertamanya, yakni menyasar tiga hingga empat sungai yang ada di destinasi wisata unggulan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). (ant/nsi)
Load more