Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto dapat data baru soal skandal pejabat negara. Hal itu diungkapkan juru bicara PDIP, Guntur Romli, dalam keterangannya pada Senin (30/12/2024).
Kata dia, mantan Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, disebut berperan aktif dengan memberikan data tambahan untuk melengkapi dokumen penting yang dikuasai oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Dokumen ini diklaim mengandung informasi krusial terkait dugaan skandal yang melibatkan pejabat tinggi negara.
Menurut Guntur, data dan analisis dari Andi Widjajanto menjadi pelengkap signifikan bagi dokumen yang telah dimiliki Hasto.
“Mas Andi Widjajanto juga menyumbangkan tambahan data dan analisis. Semua sumbernya berasal dari internal. Baik Mas AW maupun Sekjen sebelumnya pernah berada dalam lingkaran kekuasaan,” ungkap Guntur.
Data-data tersebut kini telah dititipkan kepada pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie, yang tengah menjalankan tugas akademik di Rusia sebagai Guru Besar di Saint Petersburg State University.
Menurut Guntur, langkah ini bertujuan untuk memastikan keamanan informasi penting yang dianggap sensitif.
“Banyak dokumen dan video yang sudah dibawa Connie ke Rusia untuk diamankan dan bahkan sudah dinotariskan di sana,” jelasnya.
Dokumen-dokumen tersebut diyakini memuat tuduhan serius, seperti penyalahgunaan kekuasaan, skandal korupsi, hingga penggunaan aparat negara untuk kepentingan politik pribadi.
Isu lainnya mencakup dugaan pembunuhan karakter lawan politik melalui manipulasi kasus hukum, pengambilalihan partai politik secara tidak transparan, dan upaya perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR periode 2019-2024.
Ia juga diduga berusaha menghalangi penyidikan kasus tersebut.
Dalam sebuah video yang dirilis ke publik, Hasto menyatakan menghormati keputusan KPK terkait status tersangkanya.
Sementara itu, Andi Widjajanto belum memberikan komentar resmi mengenai keterlibatannya dalam kasus ini. (aag)
Load more