Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan TNI-Polri mengutamakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau dosis penguat (booster) di tempat-tempat dengan interaksi sosial tinggi.
"Terutama untuk yang tempat-tempat yang interaksi tinggi agar didahulukan, utamanya untuk yang suntikan ketiga, suntikan booster," kata Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi Covid-19 di 17 provinsi melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Selain pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga, Presiden juga menyoroti pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Sulteng, yang tercatat masih sekitar 48 persen.
Presiden meminta seluruh jajaran Pemprov Sulteng, dengan dukungan TNI-Polri, mempercepat vaksinasi dosis kedua. Sehingga, masyarakat di Sulteng yang sudah mendapatkan dosis vaksin lengkap akan meningkat.
"Dosis pertama 86 persen, dosis kedua 48 persen. Jadi tolong yang dosis kedua dikejar betul, agar bisa mendekati angka yang dosis pertama," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulteng Brigjen Pol. Hery Santoso melaporkan pelaksanaan vaksinasi di Sulteng telah dilaksanakan dengan menyelenggarakan penyuntikan vaksin di tempat-tempat keramaian.
Selain itu, vaksinasi Covid-19 di Sulteng juga bekerja sama dengan komunitas masyarakat, seperti organisasi profesi, serta melakukan sistem dari pintu ke pintu yang menyasar kelompok lanjut usia.
Selain itu, kata Hery, vaksinasi juga digencarkan ke daerah pegunungan untuk menjangkau lebih luas masyarakat.
Hingga 18 Februari 2022, pencapaian vaksinasi di Sulteng sebesar 86,6 persen dari target penerima untuk suntikan dosis pertama, sementara untuk dosis kedua sebesar 48,15 persen, dan dosis penguat baru 1,5 persen
Ia juga melaporkan stok dosis vaksin di Sulteng masih tersedia sebanyak 221.101 dosis. Jumlah itu ditambah vaksin yang akan tiba pada Sabtu (19/2) esok sebanyak 88 ribu vaksin.
Jajaran pemerintah dan TNI-Polri menargetkan penyuntikan vaksin dilakukan sebanyak 21.350 dosis setiap harinya. (ari/ant)
Load more