Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Essy Asiah mengungkapkan program rehabilitasi ini tidak hanya terbatas pada bangunan fisik, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sarana pendidikan yang lebih layak.
Di sektor pendidikan, sebanyak 7 unit fasilitas kelompok bermain, 14 unit sarana PAUD, 21 unit TK/Sederajat, 126 unit SD/Sederajat, 22 unit SMP/Sederajat, dan 227 unit SMA/Sederajat turut diperbaiki.
Selain itu, sebanyak 3 sarana pondok pesantren juga direnovasi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan Islam.
Memberikan Harapan Baru
"Pemerintah berharap, dengan selesainya proyek ini, kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Cianjur dapat meningkat, serta kondisi sosial dan ekonomi warga yang terdampak gempa dapat pulih," kata Essy Asiah.
Rehabilitasi ini juga memberikan harapan baru bagi anak-anak Cianjur. Dengan adanya fasilitas pendidikan yang lebih baik, siswa kini dapat kembali belajar dalam lingkungan yang lebih aman dan nyaman. Selain itu, upaya pemulihan ini memberikan semangat baru bagi masyarakat sekitar yang melihat langsung komitmen pemerintah dalam memulihkan kehidupan mereka pasca-bencana.
Pendidikan, yang merupakan hak setiap anak, kini menjadi prioritas utama dalam memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus. Proyek rehabilitasi ini juga menjadi simbol pemulihan sosial-ekonomi yang lebih luas bagi Kabupaten Cianjur. (ant/ebs)
Load more