GULIR UNTUK LIHAT KONTEN

ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ratusan pemimpin, pemikir, dan aktivis dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Kura Kura Bali.
Sumber :
  • Istimewa

Pemimpin dan Aktivis Berbagai Penjuru Dunia Berkumpul di Kura Kura Bali, Komitmen Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Ratusan pemimpin, pemikir, dan aktivis dari berbagai penjuru dunia kumpul di Three Mountains, Kura Kura Bali dalam Forum Merajut Masa Depan Indonesia Emas 2045.

Senin, 16 Desember 2024 - 14:32 WIB

Bali, tvOnenews.com - Ratusan pemimpin, pemikir, dan aktivis dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Three Mountains, Kura Kura Bali dalam Forum Merajut Masa Depan Indonesia.

Kegiatan pertemuan ini menjadi wadah bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen bersama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045

Pertemuan ini digagas oleh Yayasan Upaya Indonesia Damai atau yang dikenal juga dengan United In Diversity Foundation (UID). 

Pertemuan ini turut didukung oleh para tokoh nasional yang memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa.

Di antaranya, Stella Christic, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi; Mugiyanto, Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM); Lucia Karina, VP. Public Affairs, Communications, and Sustainability for Indonesia, Coca-Cola Europacific Partners dan M. Irvan Efrizal, Direktur Self Learning Institute. Moderasi forum dipandu oleh Dr. Suyoto, Wakil Ketua Yayasan Upaya Indonesia Damai.

Baca Juga

Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mendukung penuh dalam visi yang sama untuk menciptakan persatuan dan harmoni. 

"Forum Merajut Masa Depan Indonesia, mengingatkan kita semua akan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman agama, budaya, dan suku, Indonesia telah membuktikan bahwa perbedaan justru menjadi kekuatan untuk saling memahami dan menghargai," ungkap dia dalam keterangannya, Senin (16/12/2024).

Dukungan terhadap forum ini dianggap penting karena kita semua dihadapkan pada kondisi global yang semakin kompleks. 

"Tantangan-tantangan ini menuntut kita untuk mencari solusi yang tidak hanya berakar pada inovasi, tetapi juga pada nilai-nilai toleransi, kolaborasi, dan kemanusiaan. Kami sangat mengapresiasi upaya UID dalam memfasilitasi dialog dan kerja sama antar berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan global ini," terang Meutya Hafid.

Para tokoh nasional kemudian berbagi pandangan mendalam dalam panel diskusi, membahas isu- isu strategis yang dihadapi bangsa.

Peserta aktif bertukar pikiran dalam dialog yang bertujuan untuk merancang solusi inovatif untuk berbagai permasalahan.

"Hari ini, kita berkumpul bukan hanya untuk sebuah acara, tetapi untuk tujuan bersama sebuah momen untuk kembali terhubung," ujar Ketua UID, Tantowi Yahya

"Kehadiran Anda di sini, dari berbagai penjuru dunia, mencerminkan komitmen kolektif kita untuk menciptakan masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan," lanjutnya.

'Dia juga menerangkan merajut masa depan Indonesia merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dari UID sejak tahun 2018.

Melalui berbagai inisiatif, UID berupaya untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dan mempromosikan nilai-nilai kebhinekaan. 

"Kami berharap forum ini dapat menjadi titik awal bagi terciptanya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan akademisi dalam membangun Indonesia yang lebih baik," tuturnya.

Sementara, Dewan Pembina UID dan sekaligus Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu, menekankan nilai-nilai Tri Hita Karana dapat menjadi pedoman dalam menghadapi tantangan masa kini. 

"Tujuan; Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) memberikan kita peta jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Tri Hita Karana sejalan dengan prinsip- prinsip SDGs. Dengan mengutamakan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan, kita dapat berkontribusi secara signifikan dalam mencapai tujuan global tersebut," ungkap dia.

Indonesia, dengan kekayaan budaya dan sumber daya alam yang melimpah, kini berada di ambang transformasi besar menuju Indonesia Emas 2045.

Untuk mencapai visi ini, diperlukan kolaborasi yang kuat dari seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat sipil.

Sinergi yang erat akan menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan kompleks seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan disrupsi teknologi.

Visi Indonesia Emas 2045, di mana masyarakat hidup dalam harmoni, sejahtera, dan berkelanjutan ini juga menargetkan pembangunan berkelanjutan, menjadi inspirasi bagi forum ini.

Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, kita berkomitmen untuk menciptakan Indonesia yang adil, sejahtera dan berkelanjutan.

Dengan semangat kolaborasi, mari kita bersama-sama wujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan wariskan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.(lkf)

img-logo
img-logo

Bantu kami untuk memperbaiki kualitas siaran TvOne dengan mengisi survey berikut

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Band Sukatani Bakal Manggung, Polri Pastikan Keamanannya

Band Sukatani Bakal Manggung, Polri Pastikan Keamanannya

Band asal Purbalingga, Sukatani bakal manggung di Sawi, Tegal, pada Minggu, 23 Februrari 2025. Menanggapi hal ini, Polri akan menjamin keamanan Band Sukatani
Astagfirullah! Ayah Tega Perkosa Anak di Jember, Buya Yahya Tegaskan Itu Tidak Normal karena Efek ....

Astagfirullah! Ayah Tega Perkosa Anak di Jember, Buya Yahya Tegaskan Itu Tidak Normal karena Efek ....

Mirisnya kelakuan bejat Ayah di Jember itu dipergoki secara langsung oleh istri, tak lain ibu kandung anak tersebut. Hal ini mengingatkan pesan Buya Yahya soal
Komut Hingga Direktur Erajaya Swasembada dari Keluarga Aguan Ramai-ramai Mengundurkan Diri, Perusahaan Mulai Bicarakan Sosok Pengganti

Komut Hingga Direktur Erajaya Swasembada dari Keluarga Aguan Ramai-ramai Mengundurkan Diri, Perusahaan Mulai Bicarakan Sosok Pengganti

Pengunduran diri keluarga Aguan diumumkan Erajaya Swasembada dalam keterbukaan informasi. Dilaporkan, tiga orang pendiri mundur dari perusahaan itu.
Soal Polemik Band Sukatani, DPR Beri Pernyataan Keras: Egaliter adalah Prinsip Demokrasi

Soal Polemik Band Sukatani, DPR Beri Pernyataan Keras: Egaliter adalah Prinsip Demokrasi

Samuel Wattimena yang merupakan anggota Komisi VII DPR RI angkat bicara soal polemik band Sukatani. Kata dia, bahwa saat ini sudah bukan saatnya lagi
Tali Pocong Tidak Dilepas Memangnya Bikin Arwah Jadi Gentayangan? Buya Yahya Sarankan Agar…

Tali Pocong Tidak Dilepas Memangnya Bikin Arwah Jadi Gentayangan? Buya Yahya Sarankan Agar…

Bila tali pocong tidak dibuka ketika jenazah ketika akan dimakamkan, memangnya bisa membuat arwahnya gentayangan tidak tenang? Buya Yahya berikan penjelasannya
Utang di Bank Syariah Itu Masih Riba atau Tidak? Begini Kata Gus Baha

Utang di Bank Syariah Itu Masih Riba atau Tidak? Begini Kata Gus Baha

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan perihal riba, yang jelas dilarang dalam Islam.Namun sebagaimana kita tahu, meminjam uang kepada bank saat ini bukanlah suatu yang langka. Bahkan saat ini, cukup banyak orang mengajukan pinjaman kepada bank untuk memenuhi  kebutuhannya.
Trending
Astagfirullah! Ayah Tega Perkosa Anak di Jember, Buya Yahya Tegaskan Itu Tidak Normal karena Efek ....

Astagfirullah! Ayah Tega Perkosa Anak di Jember, Buya Yahya Tegaskan Itu Tidak Normal karena Efek ....

Mirisnya kelakuan bejat Ayah di Jember itu dipergoki secara langsung oleh istri, tak lain ibu kandung anak tersebut. Hal ini mengingatkan pesan Buya Yahya soal
Tali Pocong Tidak Dilepas Memangnya Bikin Arwah Jadi Gentayangan? Buya Yahya Sarankan Agar…

Tali Pocong Tidak Dilepas Memangnya Bikin Arwah Jadi Gentayangan? Buya Yahya Sarankan Agar…

Bila tali pocong tidak dibuka ketika jenazah ketika akan dimakamkan, memangnya bisa membuat arwahnya gentayangan tidak tenang? Buya Yahya berikan penjelasannya
Soal Polemik Band Sukatani, DPR Beri Pernyataan Keras: Egaliter adalah Prinsip Demokrasi

Soal Polemik Band Sukatani, DPR Beri Pernyataan Keras: Egaliter adalah Prinsip Demokrasi

Samuel Wattimena yang merupakan anggota Komisi VII DPR RI angkat bicara soal polemik band Sukatani. Kata dia, bahwa saat ini sudah bukan saatnya lagi
Band Sukatani Bakal Manggung, Polri Pastikan Keamanannya

Band Sukatani Bakal Manggung, Polri Pastikan Keamanannya

Band asal Purbalingga, Sukatani bakal manggung di Sawi, Tegal, pada Minggu, 23 Februrari 2025. Menanggapi hal ini, Polri akan menjamin keamanan Band Sukatani
Komut Hingga Direktur Erajaya Swasembada dari Keluarga Aguan Ramai-ramai Mengundurkan Diri, Perusahaan Mulai Bicarakan Sosok Pengganti

Komut Hingga Direktur Erajaya Swasembada dari Keluarga Aguan Ramai-ramai Mengundurkan Diri, Perusahaan Mulai Bicarakan Sosok Pengganti

Pengunduran diri keluarga Aguan diumumkan Erajaya Swasembada dalam keterbukaan informasi. Dilaporkan, tiga orang pendiri mundur dari perusahaan itu.
Setahun Lebih Tak Jumpa, Mama Gia Tak Kuat Lagi Tahan Kerinduan Ingin Bertemu Megawati Hangestri: Seandainya Aku...

Setahun Lebih Tak Jumpa, Mama Gia Tak Kuat Lagi Tahan Kerinduan Ingin Bertemu Megawati Hangestri: Seandainya Aku...

Lebih dari setahun berpisah dengan Megawati Hangestri, ibunda Giovanna Milana yaitu Gina Milana tiba-tiba mengutarakan kerinduannya terhadap sosok Megatron.
Tak Tahan Lagi, Sarwendah Buka Suara soal Kedekatan Ruben Onsu dan Desy Ratnasari: Aku Lebih Menjaga...

Tak Tahan Lagi, Sarwendah Buka Suara soal Kedekatan Ruben Onsu dan Desy Ratnasari: Aku Lebih Menjaga...

Sarwendah akhirnya buka suara soal isu kedekatan Ruben onsu dan Desy Ratnasari, ibunda Betrand Peto itu blak-blakan bilang lebih menjaga...
Selengkapnya
Viral