Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan ayah dan nenek oleh anak berinsial MAS (14) yang terjadi kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan masih menyisakan misteri terkait motif peristiwa yang terjadi.
Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi mengatakan pihaknya telah memintai keterangan pelaku terkait kronologi peristiwa pembunuhan yang terjadi.
Bahkan, kepolisian pun disinyalir telah mengantongi rangkaian peristiwa pembunuhan itu hingga motif pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya sekaligus dalam satu malam.
Hal itu didapati saat kepolisian kembali menggali peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh MAS.
"Kalau (kronologi-red) sudah bercerita, sudah dimintai keterangan. Semua sudah dikumpulkan di penyidik," kata Nurma kepada awak media, Jumat (13/12/2024).
Kepolisian pun turut melibatkan sejumlah ahli dalam proses pemeriksaan terhadap pelaku.
Psikolog, Novita Tandry mengaku dirinya telah berulang kali melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.
Dari serangkaian pemeriksaan awal, Novita mengaku pelaku tak memiliki gangguan kejiwaan.
Hal itu diperlihatkan pelaku saat banyak berkomunikasi dengan dirinya.
Saat itu pula, pelaku mengaku kerap menggambar dan memperlihatkan hasil karya tangannya kepada Novita.
"Dia punya gambar-gambar ini bentuknya video dan gambar. Dan ini menarik sekali semua menunjukkan bagaimana perasaan dia, kesehariannya," kata Novita dikutip dari YouTube tvOne, Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Novita mengungkap jika gambar-gambar yang dihasilkan pelaku sebagai perwakilan dari aktivitas hingga suasana hati MAS setiap harinya.
Saat itu pula, Novita terkejut saat mendapati gambar pelaku yang dibuat dengan menggunakan tinta berwarna merah.
"Hanya satu ada gambar kurang lebih sebulan yang lalu warnanya merah. Ini kita bisa mengasumsikan banyak hal, harus digali lebih dalam. Tapi kalau dilihat dari warna merah ini bisa saja kemarahan, bisa saja misalnya ada sesuatu yang ingin dilakukan," kata Novita.
Novita mengaku dirinya pun terus menggali keterangan dari pelaku terkait gambar yang dibuatnya menggunakan tinta berwarna merah.
Pasalnya, gambar tersebut seperti mengisyaratkan sosok manusia yang tengah terbaring tak berdaya.
"Hanya satu ada gambar kurang lebih sebulan yang lalu warnanya merah. Ini kita bisa mengasumsikan banyak hal, harus digali lebih dalam. Tapi kalau dilihat dari warna merah ini bisa saja kemarahan, bisa saja misalnya ada sesuatu yang ingin dilakukan," kata Novita.
"Dan ini kita juga bisa mengartikan apakah ini dia terbaring, ini manusia atau hanya sekedar coret-coretan. Cuman yang menjadi konsen saya karena warnanya merah," sambungnya.
MAS saat ini tengah berada di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) selama proses hukum kasus pembunuhan itu masih berlangsung.
Saat berada di LPAS, MAS sempat menuliskan sebuah surat yang disampaikan kepada ibu dan keluarga besarnya.
Surat tersebut berisikan adanya permintaan maaf dari pelaku atas peristiwa kejih yang dilakukannya itu.
"Maafin aku udah nyusahin, dan makasih semuanya. Seperti kalian, aku juga bakal bantu orang banyak. Terima kasih semuanya. Saya sekarang sehat-sehat saja,” tulis pelaku dalam suratnya.
Sementara itu, polisi mendapati pengakuan pelaku tega melakukan aksi pembunuhan itu ditengarai bisikan gaib yang diterimanya.
Saat itu pula, pelaku mengaku bisikan gaib itu mengarahkannya untuk melakukan aksi pembunuhan tersebut.
"Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orangtua, yauda biar saya yang mengambil alih. Biar papa, mama masuk surga," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan,Kombes Ade Rahmat Idnal. (raa)
Load more