Oleh karena itu, diduga anak itu merasa tertekan dan nilainya menurun jika dibandingkan dengan semasa SD dan SMP.
"Tetapi memang, di SMA ini dia masuk bukan SMA yang dia inginkan, dia masuk di swasta. Jadi, nilainya merosot," ujarnya.
Meski demikian, Novita mengatakan sampai saat ini dirinya sebagai psikolog belum mendapatkan kesimpulan soal kasus anak bunuh ayah dan nenek tersebut.
Ia juga mengatakan, pertemuannya dengan MAS hanya satu kali dan berlangsung sangat singkat ditemani Tim Apsifor.
Berdasarkan pertemuan yang sebentar itu, Novita melihat bahwa remaja 14 tahun itu memiliki etika dan sopan santun yang baik. Ketika didatangi ia bisa menyampaikan salam dan menjawabnya.
Walaupun masih dalam keadaan syok dan trauma, ia tetap bisa berbicara dengan baik.
"Dia bisa komunikasi, masih terlihat syok dan trauma, tapi paling tidak waktu ditanya menjawab dengan jawaban yang tepat," ujarnya.
Load more