Bahkan banyak netizen yang menyebut kalau itu merupakan teknik marketing klub Jepang.
"Klub Jepang janga percaya, cuma buat marketing doang," komentar netizen.
"Sama seperti Arhan.. sebelum Arhan ada Irfan Bachdim... Apa ini cara Jepang mematikan karir pemain Indonesia? Butuh pasar untuk dikomersialkan. Sejak kapan Toyota menjadi sponsor club Indonesia? Sudah berjuta produksi mobil disini tapi Thailand yang beruntung," kata netizen lain.
"Tidak, terima kasih! Pemain Indonesia hanya menjadi pemanis saja ketika direkrut oleh klub klub asal Jepang, dikontrak awalnya untuk menarik animo suporter Indonesia, setelah itu namanya hilang, bahkan sulit masuk tim cadangan! Kalian cari saja pemain dari negara Malaysia," komentar lainnya.
"Liga Jepang gak dulu! Yang ada kualitas Ridho makin menurun setelah ke liga Jepang. Liga Jepang paling anti dengan pemain asing terutama Indonesia, banyak kasus yang berakhir jadi penghangat bangku cadangan. Ridho sebaiknya mencari liga lain jangan di Jepang!" tutur netizen.
"Emang logis memilih pemain indo sebagai alat marketing JLeague doang, sedangkan kualitas pemain Indo yang ke Jepang ga lebih unggul daripada pemain lokal Jepang yang ada," komentar netizen.
Meski begitu Rizky Ridho maupun klub yang menaunginya, yakni Persija Jakarta belum memberikan keterangan resmi soal tawaran FC Tokyo tersebut. (muu)
Load more