Jakarta, tvOnenews.com - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan sebanyak 12,7 ton ikan milik petani keramba di Waduk Cengklik mati akibat "upwelling" yang mengakibatkan air dari dasar waduk tercemar naik ke atas dan membuat ikan keracunan.
Sub Koordinator Produksi Perikanan Budidaya Disnakkan Kabupaten Boyolali Devie Nurmariyani mengatakan, pihaknya bersama tim datang ke Waduk Cengklik Ngempak ini, untuk menindaklanjuti terkait adanya kematian ikan dalam jumlah besar pada Sabtu (2/11) dan Minggu (3/11), akibat "upwelling".
Pihaknya melakukan pengecekan kualitas air waduk tentang kelarutan oksigen (DO), kemudian PH dan suhu air. DO air saat ini, dari hasil pengecekan sudah mulai membaik yakni sekitar 7 dan PH sekitar 7,8 dan suhu air waduk sekitar 30,7 derajat Celcius. Air waduk sudah mulai jernih atau tidak berwarna hitam dan tidak berbau lagi.
Ikan milik petani ikan keramba di Waduk Cengklik yang mati akibat cuaca sekitar 12,7 ton. Pemicu utama ikan mati di Waduk Cengklik karena pengaruh cuaca, pada Jumat (1/11), kondisi mendung terjadi hujan sehingga perbedaan suhu antara dasar perairan dan permukaan air faktor utama terjadinya upwelling.
Kepala Disnakkan Boyolali Lusia Dyah Suciati mengatakan kasus upwelling muncul Kembali di keramba ikan di Waduk Cengklik memang rawan terjadi ketika ada perubahan musim panas ke musim dingin.
"Pergantian musim ini, mengakibatkan massa air itu, naik ke atas di mana dari bawah ada pengendapan sisa makan maupun kotoran ikan ini berisiko menjadi racun yang bisa dimakan ikan yang mengakibatkan kematian," katanya mengutip Antara pada Senin (4/11/2024).
Untuk menghindari terjadi endapan yang naik, kata dia, dengan pemberian pakan ikan dikurangi dan mengecek kualitas airnya dan ke depan dilakukan pengajian kandungan air pada perubahan cuaca.
Load more