WWT pun meminta pelaku S untuk menunjukkan kartu identitas persnya. Namun, S tidak bisa menunjukannya.
Kemudian, pada saat WWT berbicara dengan S, datang pelaku D menghampiri WWT dan S. Pelaku D juga mengaku sebagai wartawan.
Lantas WWT menanyakan kepada D terkait sosok S. Namun, D rupanya sudah bersekongkol, D mengaku tidak mengenal dengan S.
Namun lagi-lagi, saat D diminta tunjukkan bukti kartu Identitas Wartawannya, D tidak bisa membuktikannya.
"D mengaku sebagai wartawan juga, namun D tidak menunjukan Kartu Anggota Pers nya. Mengingat massa sudah banyak entah darimana berasal ada teriakan yang datang dari massa bahwa D dan S diduga pernah melakukan tindakan pemerasan dengan meminta uang kepada pedagang tidak jauh dari lokasi kejadian tersebut," papar Kresna.
Kresna menyebut bahwa, tiba-tiba saja massa sudah menghampiri warung kelontong milik WWT yang tengah didatangi S dan D. Massa mengaku bahwa mereka pernah diperas uangnya oleh S dan D.
Lantaran merasa pernah ditipu oleh S dan D, melihat keduanya, massa langsung nafsu untuk menghakimi. Akhirnya, tindak kekerasan pun tak terhindarkan.
Load more