Bekasi, tvOnenews.com - Mobil Isuzu milik pria berinisial VU (38) dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Pejuang Pratama, Kelurahan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Senin (21/10).
Adik ipar korban, Efrinaldi (35) mengatakan, aksi teror itu merupakan yang kelima kalinya dalam waktu 3 bulan terakhir.
Teror yang pertama, kata Efrinaldi, terjadi ketika mobil kakaknya diparkir di halaman masjid dekat rumahnya. Tiba-tiba keempat ban mobil milik VU mengalami bocor akibat tusukan.
Kemudian VU memindahkan lokasi parkir mobilnya ke depan rumah, namun teror itu tetap terjadi.
“Kejadian kedua tuh jam 03.30 WIB kaca depan dilempar sama batu,” kata Afriandi ketika ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (22/10).
Setelah dua kejadian itu, keluarga korban memutuskan untuk memasang CCTV yang mengarah ke area parkir mobil. Rekaman CCTV itu merekam aksi teror yang ketiga kalinya.
Saat itu bagian depan kaca mobil VU dipukul menggunakan palu hingga pecah. Afriandi menuturkan, teror ketiga ini sama seperti yang kedua, terjadi pada dini hari.
“Yang ketiga sama kejadian subuh juga, itu sudah pasang CCTV di sini, kejadian itu ke record orang lihat pakai martil kaca depan pecah,” ucapnya.
Dua minggu kemudian, teror kembali menghantui VU. Kali ini kaca belakang mobilnya dilempar pakai batu.
“Kalau seandainya tidak ada yang bantuin madamin api ya mungkin mobil habis kebakar,” ujar Afriandi.
Afriamdi menyampaikan, istrinya sempat mendengar suara ledakan saat bom molotov itu dilempekan. Namun istrinya mengira suara itu dari korsleting arus listrik.
“Pas bom molotov dilempar ada ledakan istri saya kaget kirain ada korsleting, tukang kerja istri saya lari keluar lihat api sudah gede langsung teriak,” ucapnya.
Kondisi mobil Isuzu milik pria di Pejuang Pratama, Medan Satria, Kota Bekasi usai dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal, Senin (21/10). (Foto: Istimewa)
Adriandi menyimpulkan, dari beberapa teror yang terjadi, pelaku merupakan orang yang sama.
Dalam CCTV terekam pelaku berjumlah 1 orang, mengendarai motor dan mengenakan pakaian jas hujan plastik berwarna merah.
“Yang ke record itu dua kejadian terakhir tuh, sama. Tapi kalau yang kejadian ketiga yang terlihat orangnya doang motornya tidak terekam,” kata dia.
Dia menduga ada motif asmara dalam aksi teror tersebut. Diketahui kakak iparnya, VU, yang berstatus sebagai duda, sedang menjalin asmara dengan seorang wanita yang berstatus janda.
Dia menduga mantan suami pacar kakaknya itu tidak senang dengan hubungan mereka, sehingga melakukan aksi teror. Hal itu juga diperkuat keterangan polisi setelah memeriksa beberapa orang saksi.
“Dugaan asmara, karena bisa jadi mantan sebelumnya tidak senang, atau mantannya si perempuan yang dekat sama abang saya enggak terima, semalam dari polisi juga mengarahnya ke situ,” pungkasnya. (msl/dpi)
Load more