Jakarta, tvOnenews.com - Mumtaz Creative siap menggelar Halal Kulture Market awal November ini di ICE BSD Tangerang.
Lebih dari sekedar pameran, Mumtaz Creative menawarkan ambiance yang berbeda untuk pengunjung yang ditargetkan kalangan milenial dan gen Z.
Selama tiga hari (1-3 November), mereka disuguhkan program kreatif yang tidak hanya menggerakan kesadaran bereligi – mengenal gaya hidup halal, sekaligus juga menguatkan jejaring (circle) ekosistem ekonomi halal dari potensi muda muslim.
CEO Mumtaz Creative Agung Paramata menyoroti, maraknya event halal belakangan ini, menujukkan eksistensi adanya kebutuhan yang tinggi terhadap produk halal dan ekonomi syariah dengan tren pertumbuhannya terus menanjak.
Tercatat dalam lima tahun terakhir, sektor ekonomi dan keuangan syariah nasional memberikan kontribusi hampir 47% terhadap PDB nasional dan pangsa pasar keuangan syariah mencapai 11,04%.
Indonesia berada di peringkat ketiga dalam Global Islamic Economy Indicator dan Islamic Finance Development Indicator 2023.
Menariknya, kemajuan industri halal saat ini rupanya digerakkan oleh muslim milenial dan Gen Z, hampir 30 persen.
Indonesia yang tengah mengalami bonus demografi yang puncaknya pada 2030, dengan komposisi menurut BPS, gen Z mencapai 27,94 persen dari populasi atau sekitar 74,93 juta jiwa harus siap mengelola potensi tersebut.
Agung Paramata meyakini milenial dan gen Z bukan hanya pasar potensial, tetapi juga kekuatan dalam mendorong perubahan di dalamnya.
Kesadaran terhadap ekonomi halal, semula terfokus pada makanan, kini berkembang menjadi pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai Islam dan kesempatan di dalamnya.
”Ini peluang sekaligus tantangan yang besar bagi Mumtaz Creative menghadirkan Halal Kulture Market Indonesia (HaKa) dalam kemasan yang lebih memberikan pengalaman dan aktualisasi kalangan muda dalam bereligi, berkreasi, dan berkolaborasi,” jelas Agung Paramata dalam keterangannya, Sabtu (19/10/2024).
Kulture Talk gen Z merupakan rangkaian pre event HaKa yang mengulas topik “Hijrah is Not Scary” dengan narasumber Ustaz Abdurrahman Zahier, BBA untuk memaknai kembali hijrah dalam konteks era sekarang.
Dinamika perubahan era tekno yang cepat, tak dipungkiri memberikan cultural shock bagi muslim muda dalam menyikapinya.
Di sinilah menurut Ustadz Abdurrahman Zahier, dibutuhkan pemahaman makna hijrah yang mendalam di kalangan muda muslim.
“Hijrah bukan sekedar mengubah penampilan, tapi mengubah sikap, mindset, gaya hidup. Yang dinilai dari hijrah adalah prosesnya dan konsistensinya, akan berdampak di akhirnya. Proses hijrah membutuhkan circle atau komunitas yang saling menguatkan,” ungkap Ustadz Abdurrahman Zahier di hadapan sekitar 200 peserta.
Berkolaborasi dengan Khadijah Centre, Deen Academy, dan Moeslem Journey, Agung Paramata berharap, Kulture Talk-gen Z, pra event menuju HaKa ini bisa menjadi pemantik (trigger) semangat berislam dan bermuamallah sesuai tuntunan Rosul.
“Kami menyuguhkan program acara yang cocok untuk mereka yang masih baru belajar agama dan ingin mengenal agama. Bisa nyaman berkunjung ke pameran muslim tanpa harus merasa khawatir, bersama komunitas bisa saling support,” pungkasnya.(lkf)
Load more