Jakarta, tvOnenews.com - Sebanyak 1.929 personel gabungan dikerahkan oleh pihak Kepolisian untuk menjaga keamanan saat aksi unjuk rasa di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Pasukan ini berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, serta instansi terkait lainnya, dan akan ditempatkan di beberapa titik mulai dari Bundaran Patung Kuda Monas hingga depan Istana Negara.
Pengamanan ekstra juga disiapkan untuk mencegah massa aksi memasuki kawasan-kawasan tertentu. Kombes Pol Susatyo, yang memimpin operasi pengamanan, menjelaskan bahwa jika eskalasi meningkat dan jumlah massa di sekitar Patung Kuda Monas membesar, lalu lintas akan dialihkan untuk menjaga kelancaran.
"Kita akan lihat perkembangan di lapangan. Jika situasi di sekitar Bundaran Patung Kuda membludak, kita akan lakukan pengalihan arus," ujar Susatyo.
Ia juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk menyampaikan aspirasi dengan bijak tanpa memancing provokasi.
"Laksanakan demo secara damai, tanpa memaksakan kehendak, tidak anarkis, dan tetap menjaga fasilitas umum. Hormati sesama pengguna jalan di sekitar Patung Kuda dan sekitarnya," tambahnya.
Susatyo menegaskan bahwa personel yang bertugas tidak akan dibekali senjata api, dan pengamanan akan dilakukan secara humanis dan profesional.
"Pengamanan ini sepenuhnya berada di bawah kendali saya sebagai Kapamwil. Kami menghormati kebebasan berpendapat yang dilakukan secara damai," tutupnya.
Aksi unjuk rasa yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ini bertujuan untuk mengevaluasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Aksi yang dimulai pukul 13.00 WIB ini berlokasi di sekitar Patung Kuda hingga Istana Negara.
"Menjelang 20 Oktober 2024, momen pergantian Presiden Indonesia, masih banyak evaluasi terhadap kinerja Presiden Joko Widodo yang belum dipenuhi," tulis BEM SI melalui akun Instagram @bem_si. (aag)
Load more