Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku menerima sejumlah aduan dari warga negara asing (WNA) yang menjalani karantina setibanya di Tanah Air.
Presiden Jokowi menginstruksikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut masalah ini
"Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai hal ini," kata Jokowi dalam keterangannya, Selasa (1/2/2022).
Pemerintah kini telah mengubah masa karantina kedatangan luar negeri bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) di Indonesia yang semula 7x24 jam, kemudian dipangkas menjadi 5x24 jam menyesuaikan masa inkubasi virus Omicron yang lebih cepat.
Jokowi juga menegaskan agar pemerintah memperkuat sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat tak bergejala, yang disokong dengan obat-obatan dari faskes terdekat.
"Stok obat-obatan yang ada di apotik ini harus betul-betul dikontrol keberadaannya," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengunggah di akun media sosialnya, aduan dari warga negara Ukraina saat hendak menyelesaikan masa karantina.
Dalam unggahannya disebutkan WN Ukraina itu telah menjalani karantina setibanya di Indonesia dengan hasil tes PCR negatif sejak awal. Dia dan anaknya datang ke Indonesia dengan tujuan berlibur di Bali. Namun, di hari terakhir karantina saat mereka melakukan tes lagi, hasilnya positif.
WN Ukraina itu meminta tes ulang dari luar, karena merasa yakin hasilnya salah. Dia mengeluh, karena harus karantina lanjutan di hotel tersebut dengan biaya yang besar. (act)
Load more