Jakarta, tvOnenews.com - Kejadian di Blitar, seorang santri meninggal dunia setelah dilempar kayu berpaku oleh gurunya gara-gara tak segera shalat dhuha.
Santri berinisial KAF (13) di salah satu pondok pesantren di Blitar harus tewas setelah gurunya melemparkan kayu berpaku kepadanya.
Guru pendampingnya di pesantren itu berniat menegur KAF karena tidak segera shalat dhuha. Kayu yang dilemparkan ternyata memiliki paku menancap.
Kejadian itu tepatnya berlangsung pada pekan lalu. Kayu berpaku itu kemudian menancap di kepalanya, menyebabkan santri asal Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok itu meninggal dunia.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setyo menuturkan korban sempat dibawa rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Danang mengungkapkan pihaknya masih mendalami kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi.
"Melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang mengetahui persitiwa tersebut," ungkap Danang, dikutip Minggu (29/9/2024).
Selain itu, pihak kepolisian juga sudah mengamankan barang bukti yakni kayu yang melukai korban.
Perisitwa mengenaskan itu terjadi pada Minggu (15/9/2024) pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB.
Dijelaskan pula, biasanya santri akan melaksanakan olahraga setelah shalat subuh.
Setelah itu, mereka diingatkan oleh para guru agar segera mandi dan bersiap untuk persiapan shalat dhuha.
Pada hari itu juga akan dilaksanakan jadwal kunjungan orang tua. Namun, KAF tidak kunjung menurut perintah gurunya.
Akhirnya, sang guru pun merasa marah dan memukul bagian kepala santri dengan kayu. Tak disangka kayu itu memiliki paku yang menancap di kepala korban.
KAF pun meninggal saat tengah dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. (iwh)
Load more