Jakarta, tvonenews.com - Polda Metro Jaya masih menyelidiki terkait penemuan 7 mayat mengambang di Kali Bekasi, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkap kronologi awal mula tim patroli perintis presisi membubarkan massa yang diduga akan melakukan tawuran pada dini hari.
Hingga akhirnya massa tersebut kabur melarikan diri dan nekat menceburkan dirinya ke kali belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi.
Hal ini semata untuk menyelamatkan dirinya agar tidak ditangkap oleh tim patroli perintis presisi Polres Metro Bekasi Kota.
Namun nahas, mereka justru berakhir meninggal dunia dan ditemukan mengambang di kali tersebut.
Pada akhirnya, penemuan mayat di Kali Bekasi bikin geger warga sekitar TKP, khususnya di dekat Masjid Al Ikhlas Pondok Gede Permai.
Ade Ary mengatakan bahwa semua berawal dari tim patroli perintis melakukan patroli siber.
Kemudian menonton sebuah video siaran langsung di media sosial Instagram yang berisi ajakan untuk tawuran.
"Jadi awalnya tim patroli perintis itu mendapat informasi dari Instagram ada yang berkumpul diduga akan melaksanakan tawuran," ungkap Ade Ary saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/9/2024).
Mendapati informasi tersebut, tim patroli langsung bergegas mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) yang dimaksud untuk melakukan tawuran.
"Jadi kan mereka yang melakukan kegiatan cek TKP, mereka melakukan patroli siber, kemudian melihat ada yang lagi live Instagram (IG) melakukan ajakan tawuran kemudian mereka melakukan cek TKP," ucap Ade Ary.
Sejatinya, Ade menegaskan bahwa tugas tim patroli adalah mencegah adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
"Dan perlu kami jelaskan, patroli itu hakikatnya mencegah, memberikan rasa aman, memberikan perlindungan, mencegah terjadinya gangguan kantibmas, setiap hari tim patroli printis masing-masing polres tim patroli perintis polda kemudian tim patroli roda 2, roda 4 itu melaksanakan patroli," jelas Ade Ary.
Lebih jauh, Ade membeberkan sejumlah kelompok yang namanya terindikasi untuk melakukan aksi tawuran.
Ade menyebut, sampai saat ini polisi masih akan terus melakukan pendalaman terkait nama-nama akun kelompok yang terindikasi.
"Jadi indikasi geng atau grup berkumpul itu antara lain adalah kelompok Cikunir 209 All Star, kelompok Original Madona, kelompok Bojong Menteng, kelompok Bantar Gebang, kelompok Sari Ciketing Udik, kelompok Siliwangi All Star," beber Ade.
"Ini dilakukukan terus pendalaman akun instagram kelompok-kelompok ini," imbuhnya. (rpi/iwh)
Load more