Jakarta, tvOnenews.com - Ketua LQ Indonesia Law Firm, Alvin Lim membantah pernyataan mantan Menteri Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebut dirinya merupakan narapidana yang lari dalam kasus hukum.
Alvin menegaskan, bahwa dirinya tidak pernah melarikan diri dalam kasus hukum. Menurutnya, waktu itu dirinya dijadwalkan agenda pemriksaan terkait kasus hukum yang dihadapinya. Namun, Alvin tidak bisa memenuhi panggilan lantaran harus menjalani pengobatan karena divonis mengidap penyakit gagal ginjal.
"Dia bilang di podcastntya Alvin Lim adalah narapidana, dia sempat mau bantu saya tapi dia kabur, saya tidak pernah kabur karena pada saat itu saya memang lagi sakit divonis gagal ginjal. Saya juga sudah menyampaikan melalui surat terkait dengan penyakit saya. Buktinya sekarang saya memang gagal ginjal kemarin baru datang dari China periksa," kata Alvin dalam podcast 'Cerdas Hukum', Kamis (19/9/2024).
Kisruh Alvin Lim dan Mahufd MD itu bermula dari kritikan soal penerimaan fasilitas jet pribadi Kaesang Pangarep. Dalam kasus itu, Mahfud meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu karena sudah termasuk tindak pidana korupsi gratifikasi.
Alvin kemudian menanggapi pernyataan Mahfud tersebut. Dia mengatakan, sebelum mendesak KPK memeriksa Kaesang atas tuduhan gratifikasi karena berstatus sebagai anak presiden, seharusnya Mahfud berkaca terlebih dahulu karena kedapatan menggunakan fasilitas jet pribadi saat menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, Mahfud malah membalas kritikan tersebut dengan menyerang pribadinya.
Alvin Lim mengaku aneh dengan sikap Mahfud. Seharusnya, kata Alvin, mantan calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 itu fokus terhadap subtansi persoalan bukan menyerang pribadi. Sebab, Alvin dirinya mengkritik Mahfud dari sisi kebijakannya selama menjabat pejabat publik.
"Kalau Mahfud ini ciri-ciri orang munafik, kalau orang dikritik mengenai kinerja dia, opini dia. Serang balik opini balik saya dong, kenapa dia menyerang pribadi saya. Kalau misalnya saya menyerang mama dia, bapak dia, anak dia itu tidak relevan atau menyerang pribadi saya, tapikan nggak. Saya menyerang opini dia. Dia beropini tidak menggunakan gratifikasi. Saya bilang nggak. Mahfud sama sekali tidak menjawab kritikan saya malah menyerah balik, inikan tidak etis," tuturnya.
Alvin juga menyoroti sepak terjang Mahfud MD selama menjabat sebagai Menkopolhukam yang tidak pernah membela masyarakat, seperti para korban investasi bodong Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya, yang menelan banyak korban dengan kerugian mencapai triliunan rupiah.
“Klien-klien saya yang terkena investasi bodong minta untuk bertemu sama Mahfud, gak pernah sekalipun surat kami dibalas dan kami dibantu. Tidak pernah, Mahfud tidak pernah membantu masyarakat,” ujarnya.
Sebaliknya, Mahfud lebih mengakomodasi orang-orang yang berusaha melakukan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi yang tergabung dalam petisi 100. "Malah Mahfud terimanya siapa? Petisi 100 diterima untuk menggulingkan pemerintahan,” ucap Alvin.
Selain itu, Alvin Lim juga menentang Mahfud tidak hanya mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetapi juga berani mengkritik Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Mahfud berani nggak mengkritik Prabowo. Pasti dia tidak akan berani karena berharap dipilih menjadi menteri Pak Prabowo. Begitu juga waktu Jokowi dulu dia tidak pernah mengkritik Jokowi, sekarang aja dia mengkritik Jokowi. Ini tipe-tipe orang-orang penjikat munafik," kata Alvin. (ebs)
Load more