Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Andalas Feri Amsari menyoroti proses seleksi calon pimpinan KPK yang telah meloloskan nama-nama dengan cacat integritas, memiliki masalah dan catatan yang kelam di masa lalu.
Karena, menurutnya pimpinan KPK ke depannya diharapkan figur-figur yang serius dan berani dalam upaya pemberantasan korupsi, bukan orang-orang yang sengaja diloloskan.
"Indonesia butuh Pimpinan KPK yang bersih bukan orang tidak bisa dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan politik," katanya, Kamis (19/8/2024).
Feri, menyoroti sosok Pahala Nainggolan. Menurutnya nantinya sosok Pahala Nainggolan akan menjadi batu sandungan bagi KPK.
Dalam penilaiannya, Pahala Nainggolan mempunyai catatan memanipulasi kewenangan KPK untuk kepentingan politik dan bisnis tertentu yang tidak sehat.
"Orang seperti itu dicoret saja agar tidak menjadi batu sandungan dikemukakan hari terhadap KPK," tegasnya.
Lebih lanjut, Feri menyampaikan KPK sudah sering dianggap sebagai lembaga tempat menitipkan orang bermasalah. Hal ini yang menyebabkan kinerja KPK menjadi rusak dan bermasalah.
"Jadi, Pahala Nainggolan tidak boleh ada di dalam rekomendasi Presiden ke DPR," lanjutnya.
Terkait, perbuatan manipulasi kewenangan yang dilakukan oleh Pahala Nainggolan tersebut, Feri menilai sesuatu yang diduga palsu harus dianggap batal demi hukum.
"Sesederhana itu. Sekarang berani tidak KPK terbuka untuk membuktikan kebenarannya," pungkasnya.
Pendapat yang disampaikan Feri Amsari tersebut sejalan dengan harapan Wakil Presiden Ma'ruf Amin atas Capim KPK.
Untuk memastikan efektivitas dan kredibilitas lembaga antirasuah tersebut ke depannya, Wapres menekankan calon pimpinan KPK harus memiliki rekam jejak yang baik.
Selain itu, integritas dan komitmen serta bukan orang titipan.
Menurut Wapres, jika keempat kriteria tersebut terpenuhi maka akan lahir pimpinan KPK yang bisa diharapkan.(mhs/muu)
Load more